Nia Berjalan 3 Km Sehari untuk Menjual Gorengan Melalui Rute yang Sama
Hari ke-6, Polisi belum berhasil menangkap tersangka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan Halbert Chaniago di Sumatra Barat
Padang Pariaman, IDN Times - Sudah enam hari berlalu sejak jasad Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan, ditemukan terkubur di perkebunan warga di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Namun, hingga kini, terduga pelaku masih bebas berkeliaran meskipun identitasnya telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Nia, yang semasa hidupnya dikenal sebagai gadis baik dan sopan, ditemukan meninggal pada Jumat (6/09/2024). Kematian tragis calon mahasiswi ini masih menjadi perbincangan warga setempat, mengingat sosoknya yang penuh semangat, terutama dalam membantu keluarganya dengan menjual gorengan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
1. Nia mulai jual gorengan sejak SMP
Salmidawati (44), pembuat gorengan yang dijual Nia, mengungkapkan bahwa Nia telah membantunya menjual gorengan sejak SMP. Gadis yang bercita-cita ingin menjadi Guru SD itu menjajakan gorengan di kampung hingga ke sekolah.
"Nia mulai menjual gorengan saya sejak SMP, dan terus berjualan sampai hari terakhir sebelum ia hilang pada Jumat lalu," ungkap Salmidawati saat diwawancarai IDN Times, Sabtu (14/09/2024).
Semasa SMA di INS Kayu Tanam, Nia biasa membawa sekitar 100 hingga 150 gorengan per hari ke sekolah. Setelah lulus, jumlah gorengan yang dibawa Nia meningkat menjadi 250 biji per hari, terdiri dari enam jenis gorengan.
Baca Juga: Polisi Temukan Pakaian dan Sandal Terduga Pelaku Pembunuhan Nia