TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru SMA: Nia Anak Berprestasi, Ingin Kuliah Pendidikan Guru SD

Sering terlambat datang ke sekolah karena jualan gorengan

Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan jasadnya ditemukan terkubur di perkebunan warga di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. (IDN Times/Istimewa).

Intinya Sih...

  • Nia Kurnia Sari ditemukan terkubur di perkebunan, meninggalkan duka bagi orang terdekat
  • Nia adalah siswi berprestasi yang menjual gorengan ke sekolah dan aktif dalam ekstrakurikuler
  • Nia bercita-cita kuliah pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) sebelum kematiannya

Laporan: Halbert Caniago Sumatra Barat

Padang Pariaman, IDN Times -  Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan jasadnya ditemukan terkubur di perkebunan warga di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Salah satunya adalah Reni Fatma Yunita seorang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Institut Nasional Syafei (INS) Kayu Tanam. Reni merupakan wali kelas Nia Kurnia Sari sejak menginjak kelas 11 hingga lulus dari sekolah tersebut.

"Nia ini adalah anak yang memiliki semangat yang sangat tinggi untuk belajar," katanya saat diwawancarai IDN Times, Jumat (13/09/2024).

Baca Juga: Keluarga Nia: Anaknya Rajin, Jual Gorengan untuk Beli Laptop

1. Berjualan gorengan di sekolah

Reni mengatakan, Nia tidak hanya menjual gorengan saat pulang sekolah, tetapi juga menjual gorengan ke sekolah. "Nia setiap harinya membawa gorengan ke sekolah dan menjualnya kepada teman-temannya, bahkan juga kepada para guru," katanya.

Lantaran kegiatan menjual gorengan, membuat Nia sering datang terlambat untuk upacara di sekolah dan sering dihukum. "Karena harus menjemput gorengan terlebih dahulu, Nia sering terlambat untuk melakukan apel dan dia sering dihukum karena hal tersebut," katanya.

Meskipun begitu, menurutnya Nia selalu menjalani hukuman yang diberikan dengan gembira dan tidak kecewa kepada gurunya.

2. Siswa berprestasi

Reni Fatma Yunita seorang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Institut Nasional Syafei (INS) Kayu Tanam. (IDN Times/Bujang Minang).

Reni menjelaskan, Nia merupakan siswa berprestasi di sekolah. "Nia ini selalu mendapat juara pada kelas 10. Pada kelas 11 hingga lulus, Nia selalu berada dalam urutan 6 besar," katanya.

Ia mengatakan, sosok Nia di dalam kelas juga tidak pernah gagal dalam melaksanakan setiap ujian yang diberikan. "Nia ini anaknya sangat gigih dalam belajar dan dia juga memiliki prestasi di bidang ekstra kurikuler," katanya.

Reni menambahkan, Nia selalu aktif di OSIS, Pramuka dan bela diri pencak silat yang merupakan bela diri yang didalami oleh anak didiknya itu.

Berita Terkini Lainnya