TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tambang Emas Makan Korban, Pemprov Lepas Tangan

Pemprov tidak tahu ada alat berat di lokasi

Audy Joynaldi menjenguk korban (Foto: Halbert Caniago)

Intinya Sih...

  • Pengawasan tambang emas di Nagari Sungai Abu tidak lagi di tangan Pemprov Sumbar, tetapi sudah berada di bawah Kementerian.
  • Plt Gubernur Sumatera Barat menyatakan bahwa pengawasan pertambangan sudah diambil alih oleh pemerintah pusat.
  • Tambang yang longsor bukan tambang emas ilegal, melainkan tambang rakyat dengan penggunaan alat sederhana seperti linggis.

Solok, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat lepas tangan soal tambang emas yang diduga ilegal di daerah Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.

Pemprov menyatakan bahwa untuk pengawasan tambang emas saat ini sudah tidak berada di tangan Pemprov lagi.

Karena, saat ini untuk pengawasan pertambangan atau minerba sudah berada di tangan Kementerian.

Baca Juga: Korban Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok Bertambah jadi 25 Orang

1. Bukan tanggung jawab Pemprov lagi

Plt Gubernur Sumatera Barat, Audi Joynaldi saat diwawancarai awak media pada Sabtu (28/09/2024) menyatakan bahwa pengawasan pertambangan itu bukan lagi berada di tangan Pemprov Sumbar.

"Untuk pengawasan Minerba ini saat ini sudah berada di tangan pusat dan bukan di tangan Pemprov lagi," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa nantinya Pemerintah Pusat akan turun dalam melakukan pemeriksaan terkait tambang tersebut.

2. Tambang rakyat bukan tambang ilegal

Audy mengungkapkan bahwa tambang yang longsor tersebut bukan merupakan tambang emas ilegal.

Menurutnya, tambang tersebut merupakan tambang rakyat. Karena dari keterangan korban dinyatakan bahwa itu adalah tambang rakyat.

"Dari keterangan korban tadi, sepertinya itu adalah tambang rakyat. Karena alat yang digunakan masih berupa alat-alat yang sederhana seperti linggis dan lainnya," katanya.

3. Tidak tahu ada alat berat

Audy mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya alat berat yang ada di lokasi tambang tersebut.

"Untuk hal itu saya belum tahu dan belum mendengarnya," katanya.

Sebelumnya, diketahui adanya satu unit alat berat berupa ekskavator di lokasi pertambangan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang warga yang menjemput korban ke lokasi pertambangan.

Baca Juga: Ini 4 Fakta Terbaru dari Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok

Berita Terkini Lainnya