TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Karet Sumsel Menguat, Pemilu Amerika Jadi Penentu

Harga karet sentuh harga tertinggi di tahun 2020

Petani karet saat tengah menyadap (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Harga ekspor karet tengah naik signifikan dalam dua pekan terakhir. Kondisi tersebut dipengaruhi permintaan ekspor Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok.

Produksi karet di beberapa negara mulai terbatas akibat gugur daun dan musim hujan.

"Diharapkan harga karet terus menguat sampai akhir tahun. Adapun kondisi ini dapat saja berubah akibat hasil Pemilihan Presiden di Amerika pada tanggal 3 November mendatang," ungkap Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Sumatera Selatan, Rudi Arpian, Sabtu (24/10/2020).

Baca Juga: Pemprov Sumsel Sulap Sawah Rawa Jadi Kantor Terpadu Baru

1. Karet tahun 2020 tembus harga tertinggi

Getah Karet saat dikumpulkan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Permintaan karet dari Tiongkok untuk memenuhi pabrik-pabriknya juga meningkat, setelah pemerintahnya memberikan stimulus terhadap pabrik otomotif setempat. Adapun pada Jumat (23/10/2020), harga karet di Sumsel melejit menjadi Rp20.417/kg.

"Untuk tahun 2020, harga karet Sumsel sempat menyentuh harga tertinggi, yakni Rp20.439 pada hari Kamis, (22/10/2020)," jelas dia.

2. Ekspor karet Thailand yang turun ternyata untungkan Indonesia

Seorang petani karet tengah melakukan penyadapan karet (IDN Times/Rangga Erfizal)

Beberapa negara pengekspor karet seperti Thailand, justru mengalami penurunan produksi karet. Hal tersebut dipengaruhi oleh tenaga penyadap asal Myanmar belum dapat bekerja akibat aturan COVID-19 di negara tersebut.

Kondisi ini menguntungkan Indonesia dalam perkembangan harga karet.

"Memang Thailand sedang mengalami penurunan produksi sehingga beralih ke Indonesia, hal ini juga harus dibarengi dengan perbaikan mutu karet untuk memperkuat karet," ujar dia.

3. Optimis harga karet tembus Rp15.000 tingkat petani

Buruh tani memanen getah karet di Desa Tunas Baru, Sekernan, Muarojambi, Jambi, Kamis (30/4/2020). Buruh tersebut mendapatkan upah 50 persen dari hasil penjualan getah yang dipanen. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Di sisi petani, kenaikan harga karet membuat mereka lega. Petani karet asal Ogan Ilir, Wanto (35), menyambut kenaikan harga karet ekspor di tengah pandemik. Pasalnya saat awal pandemik, dia merasakan imbas dari harga karet yang jatuh.

Dia mencatat, harga karet di tingkat petani saat ini berkisar harga Rp10.800/kg. Harga ini naik dibanding minggu sebelumnya di mana harga karet Rp9.700/kg.

"Saya optimis harga karet di petani dapat menyentuh angka Rp12.000/kg. Apa lagi saat ini harganya terus merangkak bisa-bisa tembus Rp15.000/kg," jelas dia.

Baca Juga: Data BPS Sumsel: Tak Ada Wisatawan Datang ke Sumsel Bulan April

Berita Terkini Lainnya