Transaksi Digital di Sumsel Belum Merata, Palembang Baru 60 Persen
Tapi QRIS sudah menyasar tempat ibadah dan pasar tradisional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Perkembangan teknologi digital yang kian berkembang turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumatra Selatan (Sumsel) khususnya Palembang. Melalui program Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), Bank Indonesia (BI) mendorong pemerataan transaksi digital di semua wilayah.
"Keuangan digital di Sumsel belum merata, maka dalam mengedapankan digitalisasi yang kini hampir memengaruhi semua sendi kehidupan, lewat teknologi dan akselerasi pandemi yang terjadi, kita bentuk ekosistem ekonomi digital dalam genggaman," ujar Kepala BI Sumsel, Hari Widodo saat konferensi pers 'Digital Kito Galo', Rabu (1/11/2021).
Baca Juga: Stasiun LRT Ampera Palembang Terapkan Pembelian Tiket Non Tunai
1. Pengguna QRIS di Sumsel sudah 96 persen
Berdasarkan catatan BI Sumsel, pengguna merchant QRIS telah melebihi target yang menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pedagang pasar, maupun program donasi non tunai. Namun dalam pemetaan, pengguna QRIS dengan persentase terbesar baru di Palembang.
"Angka pengguna QRIS di Sumsel sudah 96 persen dan telah melebihi target. Tetapi hasil pemetaan, 60 persennya masih di Palembang dan disusul Banyuasin tertinggi kedua. Selebihnya wilayah lain di Prabumulih, Lahat, Musi Rawas dengan angka rata-rata 3-4 persen," kata dia.
Baca Juga: Wow, Transaksi Non Tunai 2020 di Sumsel Capai 42,46 triliun
Baca Juga: Pengguna Transaksi Digital di Indonesia Tembus 65 Persen