TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Batu Bara dan Sawit

BI Sumsel yakin aktivitas ekonomi 2022 tumbuh positif

Kebun sawit (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Palembang, IDN Times - Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel) meyakini hilirisasi komoditas meliputi batu bara dan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO), mampu mendorong perkembangan perekonomian lebih positif.

"Termasuk hilirisasi karet bisa mendorong nilai tambah ekonomi Sumsel," ujar Kepala Perwakilan BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Kenaikan Angka QRIS di Sumsel Tak Seiring Minat Pedagang 

1. Proyek batu bara menjadi DME merupakan hilirisasi komuditas Sumsel

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times)

Menurutnya, kehadiran hilirisasi komoditas dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi di Sumsel yang terdampak COVID-19. Salah satu proyek hirilisasi itu seperti proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).

"Proses ini telah mencapai tahapan ground breaking dan dapat menjadi pendorong perekonomian Sumsel," kata dia.

Potensi ekonomi tumbuh positif di Sumsel untuk memberikan peluang dalam hilirisasi karet, sawit, dan batu bara, dengan sinergi dan keseriusan dari banyak pihak terutama campur tangan pemerintah.

"Dibutuhkan penguatan koordinasi antar instansi di tingkat pusat maupun daerah, industri, serta pemberian insentif sehingga mampu mengakselerasi tumbuhnya hilirisasi segera terwujud," jelasnya.

Baca Juga: Akhirnya Kemenhub Bikin Jalur Kereta Api Khusus Batu Bara di Sumsel

2. UMKM maupun ekonomi syariah dan kreatif ikut mendukung perkembangan ekonomi

Erwin menerangkan, potensi perekonomian berkembang positif bisa terjadi lewat usaha membuka sumber-sumber ekonomi baru untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sumsel.

"Seperti mengedepankan UMKM, ekonomi kreatif maupun syariah," terangnya.

Kemudian yang tak kalah penting yakni mendorong pertumbuhan ekonomi keuangan digital, melalui digitalisasi di sektor pertanian (digital farming), UMKM (e-commerce), dan sektor pembayaran ritel.

"Lewat perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) dengan sistem pembayaran cashless atau metode QR Code," tambah dia.

Baca Juga: BI Sumsel Siapkan Rp11 Triliun Dukung Transaksi Lebaran 2022

Berita Terkini Lainnya