BI Sumsel: Cashless Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Hingga 10 Persen
Transaksi non tunai debit di Sumsel naik 8,02 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Bank Indonesia wilayah Sumatra Selatan (BI Sumsel) mencatat kenaikan ekonomi dari sistem transaksi non tunai atau cashless hingga 10 persen. Bahkan dengan penerapan pembayaran tanpa uang tunai di tengah pandemik COVID-19, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi terus melonjak.
"Spending masyarakat memakai cashless mampu menyumbang kenaikan ekonomi dan berpotensi meningkatkan traffic transaksi digitalisasi perbankan, e-commerce dan fintech," ujar Kepala BI Sumsel, Harry Widodo, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Pengelola Mal di Palembang Imbau Pengunjung Bayar Cashless
1. Optimis sistem non tunai bakal terus meningkat
Selain memberikan kemudahan transaksi, cashless juga mendorong kanal pembayaran Bank Indonesia melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta menciptakan efisiensi, dan meningkatkan transparansi kapabilitas atau kemampuan pembayaran.
"Termasuk pemakaian uang eletronik seperti ATM untuk transaksai debit. Khusus Sumsel, ada kenaikan capai 8,02 persen dari sebelumnya. Angka ini menunjukan bahwa semakin lama sistem non tunai meningkat," kata dia.
Hari menyebut, meski pertumbuhan ekonomi di Sumsel pada triwulan III minus 1,4 persen dan secara menyeluruh terbilang membaik karena masih di angka 4,2 persen, namun dirinya yakin transaksi cashless dapat bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan terutama pelaku usaha, bisnis, dan institusi perekonomian.
Baca Juga: Masih Setia dengan Uang Tunai? Ini Keuntungan Sistem Cashless