BI Prediksi Ekonomi Sumsel Tahun 2020 Turun Jadi 3,4 Persen
Suplai komoditas cukup, tak diimbangi naiknya permintaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) Hari Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumsel turun menjadi 3,4 persen di tahun 2020. Sebagai perbandingan, pada 2019, perekonomian Sumsel tumbuh di level 5,71 persen
"Penurunan 3,4-3,8 persen di 2020 secara keseluruhan. Namun triwulan I masih berada dia ngka 4,98 persen yang belum begitu tajam dibandingkan secara nasional jatuh 2,97 persen di triwulan I," ujarnya melalui virtual zoom membahas persentase pergerakan ekonomi, Jumat (8/5).
Artinya nilai tersebut lebih stabil ketimbang Kabupaten/kota lain di Indonesia. Karena 2019 pertumbuhan ekonomi Sumsel secara nasional cukup tinggi dan penurunan ekonomi baru berpengaruh di bulan Maret pada awal COVID-19 masuk.
1. Investasi Sumsel masih tumbuh, meski perkembangan domestik ikut berdampak
Hari mengatakan, penurunan tersebut akan kembali membaik pada triwulan IV. Karena kemungkinan perekonomian sudah terjadi recovery sehingga tahun 2021 akan normal dan stabil.
"Investasi tumbuh, meski perkembangan di domestik ikut terdampak terutama peralatan rumah tangga. Tapi saat ini, infrastuktur jadi potensi mempertahankan kontraksi tidak adanya penurunan," kata dia.
Prediksi penurunan ekonomi Sumsel, sambung Hari, puncaknya terjadi di triwulan II dan triwulan III. Sebab pelaku usaha sektor pertambangan dan perdagangan besar mulai mengajukan penundaan kredit akibat kebijakan physical distancing.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan