TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Komoditas Berpotensi Naik Harga Jelang Lebaran Idul Fitri 2024

Komoditi volatile food pengaruhi tren inflasi daerah

Ilustrasi beras. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya Sih...

  • Kenaikan harga komoditas makanan dan pangan jelang Idul Fitri 2024 diprediksi tinggi, terutama beras, daging ayam, telur ayam, cabai merah, dan bawang merah.
  • Kelompok volatile food yang meliputi daging ayam, telur ayam, cabai merah, bawang merah dan beras berisiko mengalami kenaikan harga karena faktor panen dan permintaan.
  • Harga minyak goreng curah diprediksi terus naik akibat realisasi distribusi DMO yang menurun serta adanya peningkatan permintaan dari provinsi lain.

Palembang, IDN Times - Jelanglibur lebaran Idul Fitri 2024, harga sejumlah komoditas makanan dan pangan diprediksi mengalami kenaikan dan mendorong inflasi tinggi.

"Dari delapan komoditas pangan yang kami amati, terdapat tujuh komoditas yang perlu diwaspadai mengalami kenaikan harga," ujar Kepala Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel), Ricky P Ghozali, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: 3 Cara BI Sumsel Tekan Inflasi Jelang Lebaran 1445 Hijriah

1. Kelompok volatile food sering menyumbang inflasi

Seorang pedagang menata barang dagangannya di lapak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Berdasarkan pangsa pasar dan trennya, komoditas penyumbang kenaikan harga dominan berasal dari kelompok administered price dan volatile food yang meliputi daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah dan beras.

Kelompok volatile food merupakan komoditas dengan peningkatan harga bergejolak akibat panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan secara domestik maupun internasional.

"Kelompok volatile food sudah sering menyumbang inflasi pada bulan puasa sampai Idul Fitri," kata dia.

Baca Juga: Disnaker Palembang Buka Posko Khusus Aduan THR Pegawai

2. Harga minyak goreng berpotensi naik berlanjut akibat penurunan distribusi

ilustrasi marinasi daging ayam (pixabay.com/RitaE)

Kenaikan harga beras berisiko terus berlanjut, karena adanya peningkatan permintaan dari provinsi lain, meskipun kenaikan produksi naik pada Maret 2024.

Kemudian harga minyak goreng terutama jenis curah diprediksi terus naik karena realisasi distribusi Domestic Market Obligation (DMO) yang menurun.

3. Kenaikan harga bawang dan cabai dipengaruhi pasokan dan cuaca ekstrem

ilustrasi cabai. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selanjutnya kenaikan harga daging ayam dan telur ayam terjadi karena harga pakan masih tinggi, dan beberapa daerah perlu dilakukan percepatan penyaluran SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

"Sementara aneka cabai dan bawang merah naik (harga) karena penurunan pasokan dan cuaca ekstrem, ditambah tingginya permintaan. Kenaikan harga diperkirakan berlanjut seiring dengan mundurnya awal musim kemarau sesuai prediksi BMKG," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya