Status Domestik Bandara SMB II Palembang Bakal Pengaruhi Pariwisata
Intinya Sih...
- Kebijakan pencabutan status internasional Bandara SMB II Palembang berdampak pada sektor hiburan dan kunjungan wisatawan ke Sumsel.
- Pengaruhnya juga terasa pada jumlah kunjungan wisatawan luar negeri ke Kota Tertua di Indonesia, dengan konsekuensi penurunan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
- Dampak lainnya termasuk penurunan jumlah wisatawan asing, biaya perjalanan yang meningkat, serta turunnya tingkat hunian hotel dan konsumen restoran di Palembang.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pencabutan status Bandara Internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menjadi bandara domestik sejak 2 April 2024, berdampak terhadap sejumlah sektor hiburan, terutama kunjungan wisatawan ke Sumatra Selatan (Sumsel).
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Kurmin Halim, dampak besar status Bandara SMB II jadi domestik jupga bakal terpengaruh terhadap pembangunan daerah.
"Minat calon investor juga bisa berkurang dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia, Senin (29/4/2024).
Baca Juga: Herman Deru Tak Ingin Dilibatkan Soal Status Domestik Bandara SMB II
1. Palembang akan mengalami penurunan multiplier effect
Status Bandara internasional SMB II Palembang berubah jadi domestik juga turut berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan luar negeri ke Kota Tertua di Indonesia. Apalagi Palembang masuk 10 kota paling bersejarah di Tanah Air.
"Padahal peningkatan wisman dan investor memberikan multiplier effect yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi regional, khususnya untuk Palembang," jelasnya.
Baca Juga: Status Bandara SMB II Internasional Hilang, Palembang Layani Domestik
2. Biaya perjalanan jadi alasan wisatawan mancanegara tak memilih datang ke Sumsel
Kurmin menyebut pencabutan status internasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berdampak besar terhadap sektor pariwisata di Sumsel, lantaran jumlah wisatawan asing akan mengalami penurunan akibat biaya perjalanan yang meningkat.
“Mereka (wisatawan) yang akan ke Palembang harus transit dulu dari daerah lain, tentu akan membuat biaya perjalanan jadi lebih besar,” kata dia.
3. Tempat wisata Sumsel terbatas dan Palembang sulit bersaing dengan daerah lain
Selain itu, status domestik Bandara SMB II Palembang turut berdampak pada tingkat hunian hotel serta konsumen restoran yang ada di Bumi Sriwijaya. Apalagi dominan wisatawan banyak memilih Palembang sebagai daerah kuliner.
"Tempat wisata terbatas membuat Sumsel sulit bersaing dengan daerah lain untuk menarik wisatawan berkunjung. Sebelum COVID-19, penerbangan Palembang-Malaysia (PP) bisa 10 kali dalam satu minggu. Sekarang penerbangan tersebut nihil, artinya jangan lagi berharap wisatawan mancanegara akan ke Palembang kalau bukan urusan bisnis,” jelas dia.
Baca Juga: Bandara SMB II Diminta Buka Lagi Penerbangan Langsung ke Negara ASEAN