Palembang, IDN Times - Menelusuri kota Palembang bisa juga dengan menggunakan transportasi air yang kerap disebut getek atau perahu kecil.
Nah dengan moda tersebut, kalian bisa menemukan salah satu destinasi wisata yang bernama Pasar Baba Boentjit.
Palembang, IDN Times - Menelusuri kota Palembang bisa juga dengan menggunakan transportasi air yang kerap disebut getek atau perahu kecil.
Nah dengan moda tersebut, kalian bisa menemukan salah satu destinasi wisata yang bernama Pasar Baba Boentjit.
Baba Boenjit merupakan sebuah rumah tinggal milik warga Tionghoa di Palembang. Kini Pasar Baba Boentjit sudah ditetapkan Dinas Pariwisata Sumatra Selatan sebagai satu wisata digital kota Palembang.
Budiman, keturunan ke tujuh pemilik rumah menceritakan, rumah yang mereka tempati hingga saat ini belum tersentuh renovasi dari desain asal. Jika dilihat dengan kasat mata, rumah tersebut masih memiliki kesan chinesse yang kental, mulai dari dinding yang dihiasi motif Tionghoa hingga berbagai benda-benda unsur negari Tirai Bambu.
"Kita berharap dengan makin banyak spot ini di Palembang, bisa meningkatkan ketertarikan warga lokal Sumsel ataupun pendatang dari luar. Mudah-mudahan Pemerintah makin peduli dengan potensi wisata yang ada," katanya.
meski sudah sekitar 300 tahunan berdiri, rumah yang memiliki luas 3000 m persegi ini masih sangat kokoh tegak di daratan Ulu Sungai Musi.
Untuk mengetahui keberadaan Pasar Baba Boentjit, kalian secara digital bisa mengakses melalui instagram @pasarbababoentjit. Pasar Baba Boentjit sendiri setiap minggu sering mengadakan event yang melibatkan anak muda bahkan tokoh-tokoh masyrakat.
Budiman melanjutkan, berdasarkan silsilah keturunan asli keluarga Boentjit hingga saat ini sudah ada 6 keturunan dan bapak dari Budiman yang menjadi pengurus rumah tersebut.
"Pasar Baba Boentjit ini memiliki arti pasar untuk keramaian, baba untuk sebutan keturunan orang chinesse masuk islam, dan Boentjit adalah nama keluarga dari Ongboentjit," ujarnya.
Selain ramah, hampir seluruh masyarakat di sekitar lingkungan ini ternyata berprofesi sebagai pembuat nipah. Nipah adalah kerajinan tangan yang terbuat dari pelepah daun pohon nipah.
"Lokasi ini masih terus dalam tahap pembangunan dari bantuan para wisatawan, dan hasil dari penjualan kerajinan nipah masyarakatnya," tandasnya.