Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sejarah Bangka Belitung: Perjuangan dan Kekayaan Alamnya

Jembatan Emas di Bangka Belitung (instagram.com/gempibangkabelitung)
Intinya sih...
  • Bangka Belitung terbentuk pada 21 November 2000, diresmikan pada 9 Februari 2001
  • Provinsi Babel terdiri dari dua pulau, meliputi Pulau Bangka dan Pulau Belitung
  • Wilayah Bangka Belitung terdiri dari wilayah daratan dan laut dengan total luas mencapai 81.725,14 km2

Bangka Belitung terbentuk pada 21 November 2000, diresmikan pada 9 Februari 2001 dengan Kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi ini. Sebelumnya Bangka Belitung masuk dalam bagian Provinsi Sumatra Selatan, kemudian ditetapkan sebagai provinsi ke-31 oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Penetapan Bangka Belitung menjadi provinsi baru ini berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi Bangka Belitung terdiri dari dua pulau meliputi Pulau Bangka dan Pulau Belitung. 

Provinsi Babel terdiri dari satu Pemerintah Kota Pangkalpinang dan enam pemerintah Kabupaten meliputi Bangka, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung, dan Belitung Timur.

Mengutip dari website kebudayaan.kemendikbud.go.id, wilayah Bangka Belitung terdiri dari wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan lebih kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah, dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Bangka Belitung.

1. Sejarah panjang sejak dari masa penjajahan

Museum Timah di Bangka Belitung (instagram.com/thviaaa.____)

Provinsi Bangka Belitung mempunyai sejarah yang amat panjang, dimulai dari masa penjajahan. Bangka Belitung ini letaknya di jalur perniagaan antara Selat Melaka dan tempat-tempat lain di Pulau Jawa.

Masih dikutip dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, Bangka Belitung merupakan tempat persinggahan kapal-kapal niaga dari berbagai tempat yang melalui perairan Selat Gaspar/Gelasa dalam pelayarannya dari dan ke Laut Jawa.

Selat Bangka yang memisahkan daratan Sumatra dan Bangka, pada masa lampau merupakan selat yang sibuk dilalui oleh kapal-kapal dari dan ke Sriwijaya yang letaknya di Palembang. Pada masa ramainya perdagangan timah, di tepi selat ini tumbuh Kota Muntok di utara, dan kota Toboali di ujung selatan Bangka.

Berdasarkan situs resmi Provinsi Bangka Belitung, menurut sejarah, kerajaan yang pernah menguasai Bangka Belitung adalah Sriwijaya, Majapahit, Malaka, Johor, Mataram, Banten dan Kesultanan Palembang.

Selain itu, Bangka Belitung dikuasai oleh penjajah Belanda dan Inggris. Selama masa pendudukan Belanda, masyarakat Bangka Belitung gencar melakukan perlawanan di bawah kepemimpinan Depati Barin. Salah satu perlawanan yang cukup ikonik adalah Perang Bangka I, yang terjadi pada tahun 1819-1828.

2. Bangka Belitung berjuang membentuk provinsi

Pulau Lengkuas di Belitung (instagram.com/exploredolan.id)

Bangka Belitung awalnya menjadi bagian dari Sumatra Selatan, dengan segala perjuangan Bangka Belitung berusaha lepas untuk membentuk provinsi sendiri. Mengutip dari dpmptsp.babelprov.go id, pascaproklamasi kemerdekaan, pemerintahan kolonial yang belum rela mengakui kemerdekaan Indonesia membentuk Dewan Bangka Sementara (Voolopige Bangka Raad) pada tahun 1946.

Pada tahun 1948, terjadi penggabungan Dewan Riau dan Dewan Belitung dalam satu federasi, yakni Federasi Bangka Belitung Riau (Babiri). Tahun 1950, negera federal dibubarkan dan Bangka Belitung kembali ke NKRI, wilayah Bangka Belitung diserahkan kepada Gubernur Sumatra Selatan, dengan status sebagai kabupaten yang memiliki lima Kewedanaan dan 13 kecamatan di bawah provinsi Sumatra Selatan.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 156.LN 1956/tln 1091. Selanjutnya munculah aspirasi, masyarakat yang tetap menginginkan Bangka Belitung menjadi wilayah otonom setingkat provinsi. 

Bangka Belitung ingin mengakselerasi pembangunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setelah melakukan berbagai perjuangan, akhirnya harapan masyarakat Bangka Belitung membuahkan hasil, Bangka Belitung berhasil menjadi provinsi.

3. Penghasil Timah dan Lada

Miniatur di Museum Timah Bangka Belitung (instagram.com/thviaaa.___)

Timah menjadi kekayaan alam yang besar dari Bangka Belitung, mengutip dari ubb.ac.id, sekitar tahun 1709 M, ditemukan timah di pulau Bangka. Penambangan timah awalnya dilakukan oleh orang-orang Johor di Sungai Olin, Toboali.

Kemudian, pada tahun 1710 M, Bangka sudah menjadi sumber timah yang terkenal ke seluruh dunia, hal ini membuat banyak pedagang datang ke Bangka. Selain timah, Bangka Belitung juga terkenal dengan lada, pada masa dulu masyarakat Bangka Belitung banyak yang hidup dengan memanfaatkan hasil pertanian, mereka banyak yang menanam rempah-rempah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us