Anak Muda Desa Burai Ogan Ilir, Ubah Desa Kumuh jadi Desa Wisata

Desa Burai terpilih jadi 50 ekowisata terbaik Indonesia

Ogan Ilir, IDN Times - Tiga tahun lalu, Desa Burai bukanlah kampung wisata diketahui masyarakat luas. Kondisi kumuh menjadi permasalahan utama Burai hingga muncul sebuah ide bersama untuk merubah wajah Burai.

Ide mewujudkan desa wisata Burai, dicetuskan bersama oleh mantan Kades Burai, Ferianto saat bertemu dengan pihak Pemda Ogan Ilir (OI). Pemda mengajak Burai untuk berbenah menjadi desa wisata karena dianggap memiliki potensi cukup baik untuk menjadi desa wisata.

Perjalanan tahun ketiga Desa Burai menjadi desa wisata telah menunjukkan hasil yang signifikan. Daerah yang tadinya kumuh kini menjadi lebih tertata.

"Awalnya Desa Burai disiapkan untuk menyambut MTQ tingkat nasional di Ogan Ilir. Kampung ini pun perlahan berbenah dan membranding diri menjadi desa warna-warni. Dari sana semangat merubah wajah Burai berlangsung," ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Burai, Darul Kutni (24) kepada IDN Times, Kamis (11/11/2021).

1. SDM jadi tantangan mewujudkan desa wisata

Anak Muda Desa Burai Ogan Ilir, Ubah Desa Kumuh jadi Desa WisataDesa Burai Sumsel terpilih menjadi 50 Destinasi wisata Desa terbaik Indonesia 2021 (Pokdarwis Desa Burai/Darul Kutni)

Branding menjadi kampung wisata yang mandiri tidak bisa berjalan mulus tanpa bantuan anak-anak muda Burai yang ingin berpartisipasi merubah wajah desanya. Bersama anak muda yang tergabung dalam Pokdarwis, agenda desa wisata mulai dirumuskan lebih matang.

Pelibatan anak-anak muda memiliki dampak sangat signifikan memberikan ide, dan inovasi perkembangan Burai. Menurut Darul kekuatan desa wisata bukan pada bentuk fisik desa, melainkan manusia-manusianya yang berani berinovasi.

"Kami merasakan kekuatan kami adalah manusianya. Dengan sumber daya manusia (SDM) mereka yang akan membranding dan mengelola. Makanya selain memajukan desa kita juga memoles SDM-nya," ujar Darul.

Untuk mewujudkan desa wisata, banyak tantangan dihadapi Darul dan teman-temannya. Awalnya, tak banyak warga mendukung usaha mewujudkan desa Wisata Burai.

"Banyak tantangan ada yang tertarik, ada yang acuh gak mau bantu dan alhamdulillah, masyarakat sekarang mulai sadar. Visi kita 2024 Desa Burai menjadi desa wisata maju mandiri," jelas dia.

2. Memasarkan Burai ke luar, Burai panen penghargaan

Anak Muda Desa Burai Ogan Ilir, Ubah Desa Kumuh jadi Desa WisataDesa Burai Sumsel terpilih menjadi 50 Destinasi wisata Desa terbaik Indonesia 2021 (Pokdarwis Desa Burai/Darul Kutni)

Darul juga menambahkan, Burai berkembang menjadi ekowisata menjual wisata desa warna-warni, alam dan budaya guna menarik wisatawan. Hal ini merupakan satu wujud cara memasarkan Burai ke masyarakat lebih luas.

Tahun 2020 lalu, Desa Burai berhasil menjadi juara kedua kategori Ekowisata Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia (API Award) 2020.

"Setiap desa pasti memiliki budaya khasnya, begitu juga dengan Burai sehingga kita juga memberikan sajian-sajian aktraksi budaya, mulai dari adat perkawinan hingga arak-arakan yang dibalut atraksi," jelas dia.

Setahun kemudian Burai pun masuk 50 besar Desa Wisata terbaik se-Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mendatangi langsung Burai untuk melihat langsung desa tersebut.

"Padahal sebelum 2018 tidak ada yang mengenal Desa Burai. Burai hanya desa biasa. Kondisi desanya tak tertata, sampah tidak terkendalikan. Namun ini coba kita coba rubah bersama-sama," ungkap dia.

3. Pariwisata berdampak terhadap perekonomian

Anak Muda Desa Burai Ogan Ilir, Ubah Desa Kumuh jadi Desa WisataDesa Burai Sumsel terpilih menjadi 50 Destinasi wisata Desa terbaik Indonesia 2021 (Pokdarwis Desa Burai/Darul Kutni)

Secara perlahan dampak desa wisata sudah mulai dirasakan masyarakat luas lewat branding desa wisata. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menggeliat memasarkan kemplang (kerupuk), hingga songket Burai kepada wisatawan yang datang.

"Kita juga menawarkan kuliner khas, yakni pindang Burai. Ikannya diambil secara langsung dari sungai Burai," jelas dia.

Di sisi lain, desa wisata Burai sejauh ini belum berkembang secara reguler, dimana belum menerima wisatawan secara kontinu. Hal ini diakuinya terkendala pandemik COVID-19 yang hampir berlangsung dalam dua tahun terakhir.

Rencananya di tahun 2022 mendatang mereka akan memulai mengaktifkan kembali kalender wisata Burai, guna menarik wisawatan secara reguler baik luar dan dalam negeri.

"Kalau sekarang paling satu bulan hanya sekali kunjungan. Rata-rata memesan terlebih dahulu H-7 sebelum kedatangan, lalu kita mulai menyiapkan desa H-2," jelas dia.

4. Promosi wisata penting lewat media sosial

Anak Muda Desa Burai Ogan Ilir, Ubah Desa Kumuh jadi Desa WisataDesa Burai Sumsel terpilih menjadi 50 Destinasi wisata Desa terbaik Indonesia 2021 (Pokdarwis Desa Burai/Darul Kutni)

Darul menyadari, semangat membangun desa wisata penting didukung platform digital sebagai sarana promosi desa wisata. Hal ini terbukti dalam rentang waktu tiga tahun mereka dapat terus eksis dengan bantuan media sosial.

"Sekarang banyak cara untuk promosi dan belajar. Cukup dari media sosial kita bisa membranding desa," kata dia.

Baca Juga: Rigis Jaya Lampung Barat, Dulu Desa Tertinggal Kini Favorit Wisata 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya