Menjelajah Sungai Musi Palembang dari Dermaga Ketek Wisata 16 Ilir

Intinya sih...
- Ketek wisata di Palembang menawarkan pengalaman unik menjelajahi Sungai Musi dengan harga tiket mulai Rp25 ribu per orang.
- Penumpang dapat memilih rute perjalanan, baik sekadar melintas di bawah Jembatan Ampera atau menuju Pulau Kemaro dengan harga sewa eksklusif Rp350-500 ribu per perahu.
- Selama perjalanan, penumpang bisa menikmati pemandangan kota Palembang, Benteng Kuto Besak, dan rumah-rumah padat penduduk di pinggir Sungai Musi.
Palembang, IDN Times - Kemegahan Jembatan Ampera Palembang amat kokoh terlihat dari Dermaga Ketek Wisata 16 Ilir. Menjelajah Sungai Musi dengan ketek wisata adalah pengalaman unik yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang. Dari Dermaga Ketek Wisata 16 Ilir, pengunjung bisa menikmati kemegahan Jembatan Ampera sambil mengabadikan momen spesial di atas perahu kecil khas Palembang ini.
Dengan tiket mulai Rp25 ribu per orang, penumpang dapat memilih rute perjalanan, baik sekadar melintas di bawah Jembatan Ampera atau menuju Pulau Kemaro. Jika Anda ingin momen yang lebih istimewa, ketek wisata juga menyediakan sewa eksklusif dengan harga Rp350-500 ribu per perahu untuk rute yang bisa disesuaikan.
1. Satu kali perjalanan menjelajah Sungai Musi sekitar 25-50 menit tergantung rute
Ada dua ketek wisata siap mengantar penumpang berkeliling Sungai Musi. Rute yang ditawarkan menuju ke bawah Jembatan Musi 6 atau lanjut Pulau Kemaro. Ketika mengitari Sungai Musi, penumpang bisa mengambil potret latar belakang Jembatan Ampera saat melintas di bawahnya.
Apabila penumpang ingin swafoto dan mengabadikan momen, kapten perahu kecil atau yang kerap disapa nahkoda ketek wisata akan sengaja berhenti tepat di spot yang diinginkan penumpang. Bahkan ada petugas ketek wisata tak segan untuk mengarahkan posisi pas agar penumpang tak kesulitan memotret.
Penumpang ketek wisata bisa berfoto di dalam perahu kecil bagian depan atau belakang dan juga memotret diri dari atas atap kapal. Sekitar 20 orang dalam kapal boleh bergantian swafoto sebelum waktu perjalanan habis.
Satu kali perjalanan menghabiskan waktu 25-50 menit pulang-pergi tergantung rute perjalanan kapal. Waktu untuk mengitari Sungai Musi hingga ke arah Jembatan Musi 6 lebih singkat ketimbang menuju Pulau Kemaro.
Menurut Owner Ketek Wisata Palembang Nando Dasriando, selain waktu perjalanan yang berbeda untuk setiap rute. Jadwal jam operasional keberangkatan ketek juga tidak sama.
"Operasional dari jam 7 pagi sampai 11 malam. Tapi untuk ke Pulau Kemaro cuma sampai jam 5 sore karena panjang (rute). Kalau berkeliling Sungai Musi sampai malam, karena memang yang ditunggu penumpang untuk foto bersama lampu hias Jembatan Ampera yang indah dan gemerlap," kata dia, saat IDN Times menjelajahi Sungai Musi Palembang.
2. Kapten ketek wisata sudah 22 tahun mengendarai perahu kecil
Sepanjang perjalanan berkeliling Sungai Musi, penumpang bisa menikmati selir angin sambil melihat keramaian kota dari sisi kapal. Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang sangat jelas terlihat dari dalam kapal. Dermaga Kampung Arab pun tampak tenang dilihat saat menelusuri Sungai Musi menggunakan perahu kecil ini.
Rumah-rumah padat penduduk yang berada di pinggirang Sungai Musi juga menjadi pengalaman baru saat menjelajah sungai terpanjang di Sumatra ini. Sesekali tampak tumbuhan eceng gondok di samping kapal. Namun bukan menjadi hambatan ketek mengitari Sungai Musi.
Aktivitas warga memancing dari dermaga maupun kawasan penduduk pinggir sungai juga jadi pemandangan menarik yang tidak bisa dilihat, jika tak berkeliling menggunakan ketek wisata.
Suara khas perahu kecil menambah keseruan penumpang menikmati Sungai Musi. Belum lagi dari dalam ketek, penumpang bisa melihat kepadatan kendaraan atas Jembatan Ampera dan lalu lalang kereta LRT dari perlintasan di samping Jembatan Ampera.
Momen paling pas menjelajahi Sungai Musi saat Palembang memasuki waktu senja hingga malam hari. Selain suasana adem, air sungai pun lebih tenang ketimbang siang hari, karena banyak speedboat dan kapal batubara yang melintas.
Malam hari juga menjadi waktu istimewa, karena penumpang bisa melihat jelas kemewahan Jembatan Ampera yang diterangi lampu LED dan lampu hias warna-warni sepanjang jembatan.
Kapten kapal, Budi bercerita, dirinya merasa senang ketika bisa memuaskan penumpang menikmati Sungai Musi dan mengabadikan momen. Apalagi kata dia saat penumpang tampak ceria dan bahagia setelah mendapat gambar diri yang bagus.
"Selama 22 tahun mengendarai ketek, rasanya puas, senang kalau liat orang-orang bisa benar-benar menikmati Sungai Musi dan Jembatan Ampera. Saya dari bujang kerja gini (jadi nahkoda ketek) sampai punya anak yang besar 18 tahun," kata dia.
3. Ketek wisata Palembang bisa jadi pilihan utama sebagai lokasi destinasi jika berkunjung ke Bumi Sriwijaya
Pengalaman menikmati Sungai Musi dari ketek wisata pun jadi momen baru bagi penumpang ketek Yuni Rahmawati. Dia mengaku baru kali pertama naik perahu kecil dari Dermaga 16 Ilir.
Meski sempat ragu naik ketek wisata karena saat menunggu antrean merasakan pusing akibat gelombang air Sungai Musi tak berhenti. Yuni merasa tidak sia-sia menunggu lama, bergantian naik ketek dengan penumpang lainnya.
"Wah kayak, ternyata gak menakutkan naik ketek. Mikirnya sempet takut, khawatir ketek terbalik karena gelombang dan air lagi pasang kan. Eh, pas nyoba luar biasa, seru," jelas dia.
Menurut Yuni, wisata menjelajahi Sungai Musi bisa jadi pilihan rekomendasi bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Palembang. Selain wajib mencoba pempek, ketek wisata juga harus masuk daftar tujuan saat berada di Bumi Sriwijaya.
"Tadi paling seneng pas bisa dapet view Jembatan Ampera yang rame lampu-lampunya. Berkali-kali tadi foto, belum dapet yang pas. Nah waktu ketek berhenti, potret Jembatan Ampera pas malam hari emang seindah itu. Besok-besok bisa ngajak keluarga atau temen yang belum pernah ke sini (Palembang dan Sungai Musi)," katanya.
4. Ketek wisata Palembang butuh perhatian pemerintah untuk menjaga kebersihan dan keamanan lokasi
Destinasi ketek wisata Palembang merupakan ide seorang perantau dari Sumatra Barat (Sumbar). Bermula dari melihat antusias masyarakat yang ingin menikmati Sungai Musi saat sedang memancing, kini ketek wisata sudah menjadi tujuan utama wisata di Kota Pempek.
Jika wisatawan ingin menyewa ketek wisata khusus, penumpang cukup membayar Rp350-500 ribu per perahu kecil deengan rute perjalanan bisa menyesuaikan keinginan wisatawan.
Dalam sehari penumpang yang mengitari Sungai Musi menggunakan ketek wisata bisa mencapai 250 orang. Apabila momen libur atau akhir pekan, jumlah penumpang bisa lebih banyak. Namun apabila cuacas Palembang sedang kurang baik seperti hujan dan air pasang, pengelola ketek wisata membatasi waktu perjalanan dan jumlah penumpang.
Tak perlu khawatir, bagi penumpang yang tidak bisa berenang dan ingin menjelajah Sungai Musi, pengelola ketek wisata sudah menyiapkan pelampung. Keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi tugas nomor satu.
Hadir sebagai wisata air di Palembang, pengelolaam ketek wisata ternyata belum didukung oleh pemerintah setempat. Pengelola juga berharap jika kedepan pemerintah memberi bantuan, hal yang harus diutamakan adalah kebersihan dan keamanan.
Apalagi persoalan yang kerap terjadi di Palembang adalah masalah lingkungan kotor, penataan kawasan tak optimal, premanisme hingga penarikan uang parkir atau retribusi keamanan yang dikelola pihak luar dan menyebabkan biaya parkir mahal dari sistem parkir liar yang berkeliaran.