Ilustrasi kain jumputan khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Berikut cara pembuatan kain jumputan ala Galeri Wong Kito:
Alat:
1. Pensil 2. Mistar 3. Cutter 4. Jarum Kasur 5. Paku Payung 6. Pendedel 7. Sarung Tangan 8. Baskom Besar 9. Baskom kecil (ember) 10. Jemiuran 11 .Triplek
Bahan: 1. Karton Padi/ Karpet (untuk pembuatan motif) 2. Bahan Kain (Viskos) 3. Tali Rapia 4. Bahan Pewarna (gambir, secang, tingi, tegaran, indigo) 5. Fiksasi (tawas, kapur dan tunjung)
1. Proses Pembuatan Motif:
- Pilih Gambar yang akan dilukis untuk menjadi motif pada kain
- Ukur dan Potong karton Padi (karpet) sesuai dengan ukuran gambar motif yang diinginkan
- Jeplak Gambar dan pmdahkan pada kain padi (karpet)
- Kemudian dilubangi gambar tersebut dengan menggunakan cutter agar dapat menjeplakan motif pada kain yang akan diproses menjadi jumputan
- Motif gambar yang dinginkan selesai siap untuk dijadikan contoh motif
2. Proses Mordan Kain :
- Kain dicuci dengan TRO (detergen bubuk) dicuci, dibilas dan tiriskan
- Kemudian panaskan 3 liter air setelah uap mengepul masukkan 3 sdm bubuk tawas dan soda ash 1/4 sdm hingga mendidih
- Kemudian masukkan hingga terendam dan rebus hingga 1 Jam, kemudian diamkan 12-24 Jam.
- Setelah itu bilas dengan TRO (detergen bubuk) dan air bersih dan keringkan dengan dijemur.
3. Proses Pembuatan Jumputan:
- Bahan di letakkan pada triplek dan sisi ujungnya direkatkan dengan paku payung agar tidak bergeser ketika motif dilukis (dijiplak)
- Lukis motif berdasarkan gambar yang diinginkan
- Setelah itu dijelujur dengan menggunakan tali rapiah yang dibelah menjadi gulungan kecil agar muat pada jarum (tali dipastikan tidak putus ketika dijelujur dan panjang disesuaikan agar tidak ada sambungan ditengah ketika menjumput)
- Setelah semua motif gambar dijelujur kemudian dilanjutkan dengan menjumputnya satu-satu sampai selesai 5. Kaon selesai dijumput dan siap untuk diwarnai pewarna alam
4. Proses Pembuatan zat warna alam pada tumbuhan:
- Tanaman zat penghasil warna dicuci (jika dalam keadaan kurang bersih)
- Untuk tanaman zat warna (secang, tingi, ketapang, jengkol, jelawe, tegaran dll) dengan perbandingan 1 kg direbus dengan 6 liter air dan disusutkan menjadi 3 liter agar warna lebih kental dan pekat
- Setelah itu dinginkan dan masukkan kedalam wadah (drigen)
- Zat warna siap digunakan
5. Proses Pewarnaan Jumputan:
- Kain yang telah selesai di jumput kita rendamkan sambil dipijat-pijat agar Serat kain menyerap dengan zat pewarna
- Setelah itu ditiriskan sampai air tidak menetes, kemudoan dicelupkan lagi beberapa kali sesuai warna yang kita iginkan (semakin sering dicelup maka warna semakin pekat)
- Kemudian difikasi dengan tawas, kapurdan tunjung (Pilih salah satu) untuk mengunci warna yang dihasilkan oleh zat warna alam tersebut
- Memberikan fiksasi dengan tunjung akan memberikan efek warna gelap, sedangkan tawas dan kapur memberikan efek warna natural.
Misal Pewarnaan dengan tanaman zat warna
Secang : Tunjung ---------Ungu
Tawas ----------Pink Muda
Kapur ----------Pink fanta
Gambir: Tunjung ----------Kehijauan, abu-abu, Hitam
Tawas --------Kuning muda
Kapur ---------Kuning Gading, Orange, Coklat
- Setelah di fiksasi dan warna sesuai dijemur sampai dengan cara diangin-anginkan
- Untuk memberikan efek beberapa warna salah satu sisi kain kita bungkusdan dilanjutkan dengan pewarnaan kembali
- Setelah kering Jumputan dibuka dengan menggunakan Pendedel secara perlahan agar kain tidak robek
- Setelah semua dibuka jumputannya dan motifpun terlihat kita lanjutkan dengan pencucian kain jumputan tersebut sampai wama air cucian menjadi jernih.
- Kain Jumputan dianginkan sampai kering, kemudian difinishing dan kain siap untuk dijual.