Mengenal Sungai Musi di Palembang, Beserta 8 Anak Sungainya

- Sungai Musi merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatra, dengan panjang 750 Km.
- Sungai ini menjadi sarana transportasi utama dan fasilitas pengiriman barang antara daerah yang dilalui sungai.
- Sungai Musi memiliki sejumlah anak sungai besar seperti Sungai Komering, Rawas, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Lahan Semangus, dan Ogan.
Sungai Musi merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia, serta nomor dua di Pulau Sumatra. Fungsi sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat, sejak jaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang. Bahkan menjadi fasilitas pengiriman barang antara daerah yang dilalui sungai.
Ketika berkunjung ke sungai ini, kamu bisa menyusuri sungai dengan perahu khas Palembang yaitu Ketek. Menariknya lagi, kamu juga dapat singgah ke destinasi wisata yang ada di pinggiran Sungai Musi seperti Pulau Kemaro dan Kampung Al-Munawar.
1.Sungai Musi memiliki panjang 750 Km

Sungai Musi dengan panjang 750 Km ini terletak di Provinsi Sumatra Selatan, melintasi Jembatan Ampera yang merupakan ikon Palembang. Hulu sungai berada di pegunungan Bukit Barisan Kabupaten Rejang Lebong, yang alirannya bermuara ke Selat Bangka, di Kabupaten Banyuasin.
Sungai Musi ini membuat wilayah kota Palembang terbagi menjadi dua bagian yakni wilayah Iliran dan Uluan. Masyarakat Palembang menamakan wilayah sebelah utara dari Sugai Musi disebut Seberang Ilir atau Iliran dan sebelah selatan Sungai Musi disebut Seberang Ulu atau Uluan.
2. Sungai Musi punya anak sungai

Mengutip univpgri-palembang.ac.id dari hasil penelitian, Sungai Musi ini memiliki sejumlah anak sungai. Sungai Musi disebut Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar. Pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di Sungai Musi.
Berikut anak sungai besar itu meliputi Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko/Batang Hari Leko, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Lahan Sungai Semangus, dan Sungai Ogan. Sementara itu untuk mata air sungai ini bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu.
3. Pemukiman di tepi sungai

Seiring peningkatan jumlah penduduk, banyak masyarakat memanfaatkan tepian sungai sebagai tempat tinggal. Kebudayaan bermukim tepi sungai Musi berawal dari suku asli Palembang yaitu Suku Musi. Suku ini ini adalah kelompok masyarakat yang menetap di sekitar aliran Sungai Musi dan membuat rumah rakit dan panggung.
Sungai Musi memiliki peran besar terhadap kehidupan masyarakat Palembang. Mata pencaharian masyarakat tepian Sungai Musi sebagian besar adalah sebagai nelayan, pedagang, dan buruh harian.