Bidar atau Biduk Lancar, menjadi transportasi air yang digunakan untuk patroli di perairan Sungai Musi serta daerah aliran sungai (DAS) di Palembang. Perahu ini biasa wara-wiri pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Seiring perkembangan, kini bidar menjadi tradisi perayaan ulang tahun Palembang yang diperingati setiap 17 Juni. Biasanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengadakan perlombaan perahu bidar di pelataran Benteng Kuto Besak.
Pengamat budaya dan sejarawan, Vebri Al Lintani menyebut bidar telah ada sejak jaman Kerajaan Sriwijaya. Bahkan dari catatan sejarah, bidar muncul pertama kali di masa Pemerintahan Belanda Ratu Wilhelmina, yang merupakan pemimpin negara kincir angin selama lebih dari 50 tahun.
"Awalnya, banyak askar (tentara) kerajaan yang menggunakan perahu karena wilayah kekuasaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim. Saat itu, namanya masih Perahu Pecalang yang berguna untuk memantau dan menjaga daerah perairan," katanya kepada IDN Times, Rabu (17/6).