Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Masjid Raya Abdul Kadim, Termegah di Muba dengan Ornamen Kursi Patah

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani
Intinya sih...
  • Masjid Raya Abdul Kadim terletak di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba.
  • Ornamen kursi raksasa yang dinamakan kursi kaki patah menjadi kebanggaan dan memiliki filosofi tersendiri.
  • Arsitektur masjid terinspirasi dari Masjid Hagia Sophia di Turki dan Masjid Nabawi di Madinah.

Musi Banyuasin, IDN Times - Jika memasuki Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, para pengendara akan disuguhkan dengan sebuah bangunan yang memiliki arsitektur megah dan mewah. Tempat tersebut merupakan rumah ibadah umat islam, yakni Masjid Raya Abdul Kadim yang hanya berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Kota Palembang atau sekitar 97 km.

Masjid ini berada di Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba yang letaknya persis di pinggir jalan. Selain karena kemegahan, ada yang unik di bagian depan Masjid Abdul Kadim, yakni terdapat ornamen kursi raksasa yang dinamakan kursi kaki patah. 

1. Jadi tempat ibadah sekaligus destinasi wisata

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani

Ornamen yang terbuat dari kayu onglen ini terletak persis di sebelah kiri masjid yang menjadi kebanggaan serta memiliki filosofi tersendiri, yaitu 'kalau sedang duduk memimpin jangan lalai dengan agama dan ibadah'. 

Tak heran jika masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh warga maupun pengendara yang melintasi di jalan tersebut untuk singgah salat. Selain untuk ibadah, pengunjung juga bisa refreshing menikmati suasana keindahan masjid yang sangat populer di masyarakat dengan sebutan Masjid Kursi Patah ini.

2. Beberapa material didatangkan dari luar negeri

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani

Keunikan dan arsitektur yang menarik tampak terlihat dari ornamen mewah dari ukiran di pintu dan jendela yang terbuat dari kayu jati Jepara. Ditambah lampu kristal yang mengantung dengan berat 200 Kg. Selain itu, lantai marmernya pun didatangkan langsung dari India sedangkan kursi patah terbuat dari kayu Tembesu Palembang.

Gaya arsitekturnya pun terinspirasi dari Masjid Hagia Sophia di Turki, sedangkan desain pintu-pintunya menyerupai Masjid Nabawi di Madinah.

3. Ada tempat beduk yang besar dari kulit sapi Selandia Baru

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani

Masjid Abdul Kadim juga mempunyai tempat wudhu yang mewah dan diukir dengan keramik berwarna coklat. Pelayanan prima juga disediakan tempat duduk untuk orang-orang mengambil wudhu.

Bahkan untuk toiletnya pun termasuk mewah dengan ukiran keramik berwarna kecoklatan. Ada juga tempat kolam ikan yang bisa untuk foto bersama keluarga sembarei memberi makan ikan.

Selain ornamen kursi patah yang terkenal, masjid yang dibangun pada awal tahun 2018 lalu ini memiliki tempat beduk besar dan mewah untuk foto-foto. Dengan panjang beduk 3,23 meter berdiameter 2,3 meter. Rupanya beduk tersebut buatan dari Cirebon dan kulit beduk dari kulit sapi Selandia Baru berukuran besar.

4. Ornamen kursi patah punya filosofi mendalam

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani

Banyak yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya pemilik masjid yang sangat terkenal ini? Rupanya nama masjid tersebut sesuai dengan nama pemiliknya yakni, Prof. Dr. Abdul Kadim.

Abdul Kadim merupakan putra asli Desa Epil, yang profesinya seorang konsultan. Ada lebih dari 100 perusahaan yang dia handle yang sebagian besar perusahaan asing.

Sebagai putra asli daerah yang sukses di perantauan, Abdul Kadim memang berkeinginan mendirikan masjid yang makmur di kampung halamannya. Karena di Desa Epil, selalu penuh jemaah yang salat dan ibadah sepanjang waktu di sana. Dari sanalah timbul idenya membangun ikon berbeda dan menarik perhatian masyarakat.

"Ornamen kursi tinggi dengan satu kaki patah itu maknanya adalah kedudukan yang memiliki kekuasaan. Apabila seseorang duduk, haruslah menjalankannya dengan amanah dan jujur. Sedangkan salah satu kaki kursi patah sebagai simbol kedudukan tidaklah abadi, baik itu jabatan maupun kekuasaan yang dimiliki," kata Prof Kadim yang memiliki lima anak putri tersebut.

5. Libatkan arsitek andal dan telan biaya Rp40 miliar

(Masjid Raya Abdul Kadim di Desa Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin) IDN Times/Yuliani

Kadim mengakui jika dirinya yang memberikan ide pembangunan masjid tersebut. Namun idenya diterjemahkan dan direalisasikan oleh Dr. Sunardi, seorang arsitektur handal sejak 2018 lalu.  

Pembangunannya memakan waktu lima tahun dimulai pada 8 April 2018 dan selesai pada tanggal 1 April 2023. Masjid ini didirikan menggunakan dana pribadi Abdul Kadim yang memakan dana sebanyak Rp40 milliar.

"Kami terus berusaha memakmurkan masjid ini dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Harapannya sebagai salah satu tempat ibadah, masjid ini bisa menjadi wisata religi yang bisa menambah wawasan keimanan dan ketakwaan," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Yuliani
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us