Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pantai Tanjung Kalian Muntok (instagram.com/@fauzi.oz1)

Intinya sih...

  • Pulau Bangka terbagi menjadi Pulau Bangka dan Belitung, dengan ibukota Pangkalpinang yang memiliki banyak destinasi wisata dan kuliner khas.
  • Nama asli Pulau Bangka adalah Wangka atau Vanca, berarti timah dalam bahasa Sansekerta. Sejarahnya dapat ditelusuri dari prasasti Kota Kapur peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
  • Penambangan timah di Pulau Bangka dimulai pada tahun 1709 M, diikuti dengan perjanjian perdagangan timah antara VOC dan Sultan Palembang untuk memonopoli perdagangan timah.

Provinsi Bangka Belitung terbagi menjadi Pulau Bangka dan Belitung. Ibukota provinsinya yakni Pangkalpinang, yang berada di Pulau Bangka. Pulau Bangka memiliki banyak destinasi wisata dan kuliner khas yang memiliki cita rasa autentik dan lezat.

Gak heran, pulau ini jadi salah satu tujuan para wisatawan untuk berlibur ke Negeri Serumpun Sebalai ini. Dinamakan Pulau Bangka ternyata juga ada sejarah panjang dan menarik loh! Seperti apa, berikut ulasan IDN Times tentang makna nama pulau ini.

1. Wangka artinya timah

Miniatur di Museum Timah Bangka Belitung (instagram.com/thviaaa.___)

Pulau Bangka itu dulu namanya Wangka atau Vanca, yang merupakan bahasa Sansekerta berarti timah. Pulau ini dikenal sebagai daerah penghasil timah sejak lama. Karena pergeseran atau bunyi bahasa yang berubah, maka masyarakat lebih lekat memanggil pulau ini dengan kata Pulau Bangka.

Mengutip dari dpmptsp.babelprov.go.id, mengenai nama Wangka juga disebut dalam sebuah karya sastra Buddha yang ditulis pada abad ke-3 Masehi (Mahaniddesa). Menurut catatan dari sejarawan George Coedes, sebelum abad pertama banyak pelaut dari india yang telah berdatangan ke Wangka.

Sejarah Pulau Bangka dapat ditelusuri juga melalui prasasti Kota Kapur peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Peninggalan ini diperkirakan dibuat pada abad ke-7 atau tepatnya tahun 686 Masehi ditemukan di Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka itu.

Pulau Bangka dikenal oleh para pelaut, baik itu pelaut Melayu maupun Tiongkok. Hal ini karena ada Gunung Menumbing yang menjadi pedoman bagi para pelaut untuk menentukan rutenya. 

2. Pedagang dan penambang banyak berdatangan ke Bangka pada masa dulu

Masyarakat Bangka Belitung nganggung (youtube.com/Wonderful Pangkalpinang)

Pulau Bangka ditemukan ada timah pada tahun 1709 M, kemudian pada tahun 1710 M, Pulau Bangka sudah menjadi sumber timah yang terkenal ke seluruh dunia. Hal ini membuat banyak pedagang dan penambang timah berdatangan ke Bangka.

Mengutip dari www.ubb.ac.id, Penambangan timah awalnya itu dilakukan oleh orang-orang Johor di Sungai Olin, Toboali. Setelah kabar Pulau Bangka menjadi sumber timah ini, Sultan Palembang yang masih memiliki klaim teritorial atas Bangka Belitung mengirimkan utusan ke Cina mencari tenaga ahli penambangan yang sangat dibutuhkan.

Masih dari kutipan yang sama, pada tahun 1717 M, mulai diadakan perhubungan dagang dengan VOC untuk penjualan timah. Sultan Palembang meminta bantuan VOC untuk membasmi bajak laut dan mencegah penyelundupan timah.

Pemerintah kolonial Belanda mengirimkan misi dagang ke Palembang, dipimpin oleh Van Haak. Salah satu tujuan pengiriman misi dagang ini adalah untuk meninjau hasil timah dan lada di Bangka.

Sekitar tahun 1722 M, VOC mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Sultan Palembang, Ratu Anum Kamaruddin untuk memonopoli perdagangan timah.

3. Selain timah, Bangka juga terkenal dengan lada

Jembatan Emas di Bangka Belitung (instagram.com/gempibangkabelitung)

Selain timah, masyarakat di Pulau Bangka umumnya juga hidup dari sektor pertanian karena mereka menanam rempah-rempah. Komoditas yang paling terkenal dari Pulau Bangka adalah lada. 

Pulau Bangka memiliki banyak budaya yang menarik dan unik yang masih tetap dilestarikan oleh masyarakat hingga sekarang. Pada masa dulu, rumah orang-orang Bangka Belitung biasanya berbentuk panggung, terutama mereka yang bermukim di dataran rendah, seperti pantai dan rawa-rawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team