Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Usia Sriwijaya FC 20 Tahun, Sederet Cerita Laskar Wong Kito dari 2004

Sriwijaya FC HUT ke 20 (Instagram/Sriwijaya FC)
Intinya sih...
  • Sriwijaya FC merayakan HUT ke-20 dengan sejarah kejayaan dan tantangan klub
  • Dibentuk 2004, klub Palembang ini mencapai prestasi di level tertinggi sepak bola Indonesia
  • Setelah masa gemilang, SFC menghadapi degradasi dan berjuang untuk kembali ke Liga 1

Palembang, IDN Times - Sriwijaya FC (SFC) atau Sriwijaya Football Club merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 20 pada 23 Oktober 2024. Klub berjuluk Laskar Wong Kito mengalami masa kejayaan hingga sekarang berada di fase penuh rintangan dan tantangan.

Sriwijaya FC terbentuk sejak 2004 dan dari awal merupakan klub sepak bola yang bertumbuh di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Sepanjang usia Sriwijaya FC sebagai tim profesional, banyak prestasi hingga ragam persoalan yang menguji.

1. Sriwijaya FC lahir 23 Oktober 2024 di masa kepemimpinan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman

Sriwijaya FC (IDN Times/Dok. Media Officer SFC)

Sriwijaya FC lahir pada 23 Oktober 2004 di zaman Gubernur Sumsel dipimpin oleh Syahrial Oesman. Sriwijaya FC terwujud karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) akusisi Persijatim Solo FC di tahun itu. Tujuan akusisi klub agar Sumsel memiliki klub sepak bola profesional yang dapat menjadi simbol kebanggaan dan identitas.

Sriwijaya FC sejak awal memang dibentuk untuk berkompetisi di level tertinggi sepak bola Indonesia. Bahkan pencapaian prestasi Sriwijaya FC di 2005-2006 komitmen membangun fondasi kuat, dari segi sisi manajerial maupun tim. Meski belum langsung mencetak hasil besar, tetapi SFC menunjukkan potensi menjanjikan.

Tahun 2007, kejayaan Sriwijaya FC mulai terlihat, pada masa itu Laskar Wong Kito menyabet gelar Double Winner. Sriwijaya FC berada di puncak kejayaan di bawah kepemimpinan pelatih Rahmad Darmawan. Prestasi double winner dari juara Divisi Utama Liga Indonesia dan Copa Indonesia dalam satu musim. Prestasi ini membuat SFC disegani klub lain di Indonesia.

2. Sriwijaya FC pernah meraih prestasi double winner

Sriwijaya FC latihan di Stadion GSJ Palembang (IDN Times/Media Officer SFC)

Prestasi Sriwijaya FC makin konsisten dan mendominasi dunia kulit bundar. Setelah mengukir gelar Double Winner, SFC menunjukkan keterampilan tim selalu di papan atas. Klub bersaing di level tertinggi dan selalu menjadi kandidat kuat untuk berbagai gelar domestik.

Komitmen Sriwijaya FC pada 2008-2011 di sepak bola makin kuat hasil partisipasi tim mengikuti turnamen internasional AFC Cup, yang menjadi pilar reputasi prestasi klub di Asia. Tahun 2012 Sriwijaya FC kembali menyabet juara lewat Indonesia Super League (ISL), kasta tertinggi sepak bola Indonesia saat itu.

Pemain Sriwijaya FC yang membawa tim juara di ISL adalah pemain bintang dan andalan klub seperti Keith Jerome Gumbs (Kayamba), Firman Utina, dan Ferry Rotinsulu. Masa-masa itu merupakan momen paling bercahaya bagi tim kebanggan masyarakat Sumsel.

3. Sriwijaya FC degradasi ke Liga 2 di tahun 2019

Duel PSMS versus Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sabtu (12/10/2024) (dok.PSMS)

Namun pada 2013 hingga 2018, Sriwijaya FC mulai menghadapi tantangan dan degradasi. Kejayaan SFC mengalami kemunduran, terutama masalah finansial dan manajerial. Pergantian pelatih dan pemain cukup sering dilakukan kala itu, berakibat stabilitas tim terganggu.

Tiba di tahun kelam bagi Sriwjaya FC, pada 2019 klub berjuluk Laskar Wong Kito degrdasi Liga 2. Fase kejayaan tim hilang. Tahun itu titik nadir Sriwijaya FC terputus. Degradasi menjadi pukulan berat bagi klub yang sebelumnya dikenal dengan prestasi dan kejayaan.

Sejak 2019 Sriwijaya FC terus berjuang untuk kembali ke Liga 1, namun berbagai upaya dan usaha belum membuahkan hasil baik. Kini Sriwijaya FC berharap tetap bertahan di Liga 2 sudah menjadi keinginan paling realistis melihat kondisi finansial dan manajerial klub.

4. Sriwijaya FC butuh dukungan setia untuk kembali ke masa gemilang

Duel PSMS versus Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sabtu (12/10/2024) (dok.PSMS)

Harapan Sriwijaya FC kini bisa bangkit dari keterpurukan. Apalagi tim ini sudah melalui perjalanan penuh liku, dari puncak kejayaan dengan berbagai trofi bergengsi hingga masa sulit di Liga 2. Sriwijaya FC butuh dukungan setia suporter untuk bertahan mengembalikan masa gemjlang.

Sriwijaya FC adalah bukti bahwa semangat dan komitmen dari para pendukung serta tokoh-tokoh daerah dapat menjadi kekuatan besar dalam mengembalikan kejayaan tim sepak bola. Masa depan Sriwijaya FC berada di tangan mereka yang tidak pernah berhenti bermimpi dan berjuang demi kebanggaan Sumsel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Yogie Fadila
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us