Ilustrasi pertandingan Sriwijaya FC di kompetisi liga 2 Indonesia (IDN Times/Dok. Media Officer Sriwijaya FC)
Setelah kompetisi musim 2020 setop, kondisi keuangan klub hingga 2021 sangat sulit. Sriwijaya FC mengalami defisit sampai Rp6 miliar karena sponsor batal mengucurkan dana.
Lalu saat kompetisi kembali digelar pada Liga 2 musim 2021, Laskar Wong Kito mulai menonjol. Sriwijaya FC berhasil masuk babak penyisihan dan finish di babak delapan besar walau belum mampu lolos ke Liga 1.
"Masyarakat dan penggemar silahkan menilai sendiri bagaimana kami masih berusaha," pinta Hendri.
Jelang musim kompetisi 2022, manajemen Sriwijaya FC masih berusaha mempertahankan klub dengan mengikuti Kongres PSSI di Bandung. Mereka berupaya mempertahankan 80 persen pemain agar tetap di Sriwijaya FC.
"Sementara kita juga masih berusaha yang terbaik. Memang persiapan belum jelas, kita baru otak-atik karena semua tim trauma soal jadwal kompetisi," jelas dia.
PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC masih menunggu kabar dan kepastian pengelola klub, apakah tetap bekerja sama pihak luar dari investor atau melakukan akuisisi.
"Kita lihat dalam minggu ini dan minggu depan. Sekali lagi saya berterima kasih atas masukan dan kritik. Kita kerja untuk Sriwijaya FC dengan keikhlasan dan kecintaan. Mohon doanya, mudah-mudahan kita bangkit ke Liga 1 sesuai cita-cita bersama. Hasil akhir, Allah SWT yang menentukan," tandasnya.