Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumsel United
Sumsel United (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Gubernur Sumsel membantah bahwa Sumsel United menggunakan dana APBD, melainkan dari sponsor.

  • Klub sepak bola harus mandiri dalam mendapatkan sponsor dan tidak boleh menggunakan APBD.

  • Sumsel United resmi diakuisisi dan ditargetkan menjadi klub bernilai dengan dukungan sponsor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Sumsel United merupakan klub anyar panggung Liga 2. Resmi berdiri sebagai tim kebanggaan asal Sumatra Selatan (Sumsel), klub ini lahir dari akuisisi Persikas Subang pada Juni 2025 lalu.

Menarget identitas kuat dan semangat baru di Sumsel, tim ini dikelola oleh pejabat daerah. Wakil Gubernur Cik Ujang berperan sebagai presiden klub. Lalu, bagaimana sistem pengelolaannya, apakah memanfaatkan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD)?

1. Ada masyarakat curiga terhadap dana pengelolaan Sumsel United

Pembina olahraga Sumsel Herman Deru (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Gubernur Sumsel sekaligus pembina sepak bola provinsi Herman Deru, Sumsel United yang dinakhodai Cik Ujang, tak memakai dana APBD. Dia menyebut dana klub yang baru terbentuk 4 bulan itu dari sponsor.

"Seluruh masyarakat Sumsel curiga bahwa Sumsel United ini menggunakan APBD. Kita tahu aturan bahwa APBD tidak boleh dipakai untuk sepak bola," katanya saat konferensi pers, Minggu (7/9/2025) kemarin.

Deru menyampaikan, dana APBD bisa digunakan pembinaan sepak bola. Tetapi kata dia, anggaran itu untuk klub liga 4 dan seterusnya.

"Kalau Liga 3, 2 atau 1 tidak boleh," tegasnya.

2. Tegaskan pengelolaan klub tidak boleh pakai APBD

Herman Deru (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Deru mengatakan, klub sepak bola harus profesional dan mandiri dalam pemenuhan keseluruhan kebutuhan. Pernyataan tersebut itu juga pernah ia sampaikan kepada Sriwijaya FC (SFC). Klub profesional kata dia, harus mandiri mendapatkan sponsor dari pihak lain.

"Pemerintah tidak boleh (menggunakan APBD untuk kebutuhan klub)," ujarnya.

Tak saja membahas dana pengelolaan, Deru pun hadir dalam peluncuran tim. Peluncuran Skuad Laskar Juaro memang digelar di ruang terbuka, yakni di Hotel Aryaduta Palembang. Tujuannya agar bisa dihadiri masyarakat.

"Ini digelar (peluncuran tim) agar ada rasa memiliki masyarakat Sumsel," kata dia.

3. Herman Deru sengaja minta Sumsel United launching secara publik

Sumsel United (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Diketahui, Sumsel United resmi diakuisisi dari nama sebelumnya pada 5 Mei 2025. Tujuan rilis atau launching tim secara publik lanjut Deru, supaya tidak ada prasangka negatif terhadap klub anyat tersebut.

Apalagi, tim berjuluk The Fireball ini ditarget dalam jangka panjang dan berusia lama. Sumsel United dituntut jadi klub bernilai dan tidak dinilai remeh. Deru ingin klub ini tampil glory kejayaan di panggung sepak bola.

"Saya meminta presiden (Cik Ujang), agar showing launching team, ditampilkan di mal agar sense of belong-nya dapat. Jangan di ruang tertutup. Kalau kurang biaya minta gubernur, nanti pakai uang pribadi atau kita dapatkan dari sponsor. Kalau pakai dana pemerintah tidak boleh," jelas dia.

4. Pembentukan Sumsel United dimulai dengan dana awal Rp10 miliar

Pembina olahraga Sumsel Herman Deru (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara kata Presiden Klub Sumsel United sekaligus Wagub Sumsel Cik Ujang, ia pun menegaskan jika pengelolaaan untuk klub tidak pakai dana negara. Tim yang dipimpinnya menggunakan dana bersumber sponsor.

"Dana awal yang kita miliki Rp 10 miliar," kata dia.

Saat ini, klub telah memiliki 10 sponsor yang ditampilkan dalam launching tim. Salah satu sponsor tersebut mencakup Bank Sumsel Babel dan Titan.

"Ada juga sponsor lain, terus masuk. Untuk sponsor yang lain memang belum kita masukkan dalam sponsor di jersey, nanti saat kita cetak lagi akan kita masukkan," jelasnya.

Editorial Team