Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Askot PSSI Palembang Moh David (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Wakil Presiden Sriwijaya FC, Moh David (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Sriwijaya FC terpuruk di papan bawah klasemen Pegadaian Championship 2025/2026 dengan hanya satu poin dari enam pertandingan.

  • Wakil Presiden SFC, Moh. David, menilai wasit tidak adil dan akan membuat laporan resmi kepada operator kompetisi terkait keputusan wasit yang merugikan timnya.

  • Caretaker pelatih SFC, Cipta Adikodrati, menyebut timnya sulit mengembangkan permainan setelah kehilangan dua pemain akibat kartu merah dalam pertandingan pekan kemarin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Nasib Sriwijaya FC (SFC) kini makin terperosok di dasar klasemen Pegadaian Championship 2025/2026. Skuad Elang Andalas baru mengumpulkan satu poin dari enam pertandingan yang telah berlangsung.

Bahkan, pada laga terakhir bertemu Persekat Tegal, Laskar Wong Kito tak mampu menang di kandang. Mereka terpaksa berlapang dada setelah takluk skor 0-1 dari tim lawan saat bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Jumat (17/10/2025) lalu. Akibat kekalahan itu, Sriwijaya FC makin dekat dengan ancaman degradasi.

1. Sriwijaya FC kerap dapat kartu merah, klaim keputusan yang tidak adil

Seleksi pemain EPA SFC U-20 (Dok: Media Officer SFC)

Menanggapi kondisi Sriwijaya FC yang kian terpuruk, Wakil Presiden Klub Moh. David menilai rangkaian hasil buruk tanpa kemenangan sejak awal kompetisi patut dipertanyakan.

Menurutnya, situasi tim yang kerap menerima kartu merah seolah menunjukkan seperti keadaan yang sudah diatur dalam tiap pertandingan. Ia juga menilai keputusan wasit di lapangan kerap tidak adil terhadap Sriwijaya FC.

2. Manajemen nilai keputusan wasit tak beres

Sriwijaya FC (SFC) tengah menjalani latihan (Dok: Media Officer SFC)

David menegaskan, melihat hasil laga terakhir di kandang, pihaknya akan melayangkan laporan resmi kepada operator kompetisi. Langkah itu diambil karena ia menilai wasit memimpin pertandingan secara tidak konsisten.

"Kepemimpinan wasit tidak beres. Kami merasa dirugikan. Kartu merah untuk Eros Dermawan itu dibuat-buat. Setiap pemain kami sedikit melanggar langsung lihat VAR, sedangkan tim lawan melanggar justru diabaikan," jelas dia.

3. Pelatih SFC tak ingin komentari soal keputusan wasit

SFC menggelar latihan jelang laga melawan Persikota (Dok: Angga For IDN Times)

Sebelumnya, kondisi Sriwijaya FC kian terpuruk usai laga kandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang. Saat menjamu Persekat, dua pemain SFC, Eros Dermawan dan Sahbandi Hamid, masing-masing diganjar kartu merah pada menit ke-51 dan 76.

Caretaker pelatih SFC, Cipta Adikodrati, menilai timnya sebenarnya tampil cukup baik sebelum kehilangan dua pemain. Namun, performa mulai menurun di penghujung laga. Ia pun enggan banyak berkomentar soal keputusan wasit yang dianggap merugikan tim.

“Saya tidak bisa banyak bicara soal wasit. Biarkan manajemen yang menanggapi. Pemain sudah tampil maksimal, tapi dengan dua kartu merah beruntun, kami sulit mengembangkan permainan," jelas dia.

Editorial Team