Leo Guntara beradu cepat dengan pemain Dewa United (Foto: IDN Times/Halbert Caniago(
Dimulainya babak kedua, Semen Padang FC lebih percaya diri untuk melakukan serangan ke area pertahanan sang tamunya. Tetapi, dinding pertahanan Dewa United yang sulit ditembus membuat Firman Juliansyah dan kawan-kawan kesulitan untuk menciptakan peluang.
Anak asuh Eduardo Almeida itu terus mencoba menggempur lini pertahanan Dewa United berharap bisa mengungguli tim yang pernah mempermalukan Semen Padang FC di laga kandang musim lalu. Dewa United yang menjadi runner up pada musim lalu juga tidak ingin kehilangan 3 poin pertamanya di kompetisi Liga Super Indonesia musim 2025/2026.
Ricky Kambuaya dan kawan-kawan juga terus menekan Semen Padang FC agar bisa menciptakan gol keunggulan dan kembali ke papan atas klasemen sementara. Menit ke-60, Cornelius Stewart mendapatkan sebuah peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan menjadi sebuah gol. Tetapi, pergerakannya langsung dihadang oleh pemain bertahan Dewa United.
Jual beli serangan antara Semen Padang FcC dan Dewa United masih terus terjadi. Kedua pelatih juga terus mencoba mengubah berbagai taktik agar bisa memperoleh gol. Eduardo Almeida memasukkan beberapa pemain seperti Rosad Setyawan dan Felipe Chaby di pertengahan babak kedua untuk mengubah pola serangan.
Pelatih Dewa United, Johannes Hendrikus juga mengubah berbagai strategi dengan menarik pemainnya. Menit ke-83, Johannes akhirnya memasukkan kartu asnya, Rafael Struick untuk bisa menciptakan gol. Menit ke-87, Cornelius Stewart kembali mendapatkan peluang setelah operan tajam dari Alhassan Wakaso mampu dikuasainya.
Menyentuh menit akhir pertandingan, Felipe Chaby akhirnya memecah kebuntuan melalui tendangan bebas yang cukup dekat dengan gawang. Tendangan keras itu melesat ke arah kanan gawang yang tidak mampu dijangkau oleh sang penjaga gawang. Gol tersebut memecah kebuntuan sekaligus membuat Semen Padang FC unggul atas Dewa United.
Pada menit tambahan, Bruno Gomes berhasil menggandakan kedudukan melalui sepakan lembut ke arah kanan gawang yang tidak mampu dianulir oleh kiper.