Palembang, IDN Times - Sriwijaya FC (SFC) saat ini ramai dibicarakan publik. Bahkan dunia media sosial (medsos) masih hangat membahas soal tunggakan gaji pemain SFC musim lalu yang belum dibayarkan manajemen.
Menanggapi permasalahan itu, manajemen SFC pun angkat suara. Terutama soal isu tunggakan gaji yang kembali mencuat ke publik, usai komentar pedas mantan pemain Abanda Rahman viral di medsos.
Ramai Isu Tunggakan Gaji, Manajemen Sriwijaya FC Angkat Bicara

Intinya sih...
Direktur Kompetisi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) menegaskan semua kewajiban gaji pemain musim 2024/2025 sudah diselesaikan melalui jalur resmi dan APPI.
Abanda Rahman menyebut manajemen belum melunasi gaji pemain musim lalu setelah SFC kalah 0-2 dari Garudayaksa FC, yang dianggap sebagai pencemaran nama baik oleh manajemen.
Manajemen tetap berkomitmen menyelesaikan sisa masalah lama dan meminta semua pihak untuk menempuh jalur resmi melalui APPI, bukan melalui media sosial.
1. Sriwijaya FC menyelesaikan persoalan gaji lewat jalur resmi
Direktur Kompetisi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sekaligus Kuasa Hukum klub SFC, Berman Limbong menegaskan, seluruh kewajiban gaji pemain musim 2024/2025 sudah diselesaikan dan dituntaskan melalui jalur resmi. "Sudah dibahas lewat Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI)," katanya, Kamis (18/9/2025).
Berman menyampaikan, jika ada penunggakan soal masalah gaji, tentu SFC tidak mungkin untuk berlaga di musim kompetisi Liga 2 tahun ini.
“Semua gaji pemain yang menunggak telah kami selesaikan dengan baik. Para pemain sudah menyerahkan kuasa penuh kepada APPI, dan kami telah berkoordinasi serta menyepakati mekanisme penyelesaian dengan mereka," jelas dia.
2. Eks pemain Sriwijaya FC Abanda Rahma mengomentari soal tunjakan gaji
Diketahui komentar soal tunggakan gaji SFC ini kembali mencuat usai Laskar Wong Kito kalah 0-2 dari Garudayaksa FC di laga perdana. Dalam unggahan hasil pertandingan tersebut, eks pemain musim lalu, Abanda Rahman melontarkan sindiran keras di kolom komentar instagram resmi klub dan menyebut manajemen belum melunasi gaji pemain musim lalu.
"Suruh manajemen bayar utang gaji dulu... doa orang terzalimi menembus langit ke-7," tulis Abanda dalam komentarnya yang menyita perhatian netizen.
3. Peringatan Abanda Rahman untuk tidak merusak citra Sriwijaya FC
Menanggapi hal ini, manajemen menyebut tindakan Abanda sebagai bentuk pencemaran nama baik dan berpotensi merusak citra klub, apalagi di tengah upaya manajemen mencari sponsor baru untuk keberlangsungan tim.
"Kami peringatkan Abanda Rahman untuk menghentikan semua tindakan merusak nama klub di media sosial. Jika terus berlanjut, kami tak segan mengambil langkah hukum," jelas Berman lagi.
Dia menambahkan, Abanda bukan bagian dari manajemen baru dan kontraknya pun berada di bawah pengelolaan sebelumnya. Meski demikian, manajemen saat ini tetap berkomitmen menyelesaikan sisa masalah lama sebagai bentuk itikad baik.
Manajemen SFC juga meminta semua pihak yang merasa memiliki hak, termasuk mantan pemain, untuk menempuh jalur resmi melalui APPI, bukan melalui media sosial.
“Pemain sudah menyerahkan urusan ke APPI. Kalau masih bertanya soal progresnya, tanyakan ke APPI, bukan membuat kegaduhan di media sosial," ujarnya.