Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sriwijaya FC
Pemain Sriwijaya FC (dok. Media officer untuk IDN Times)

Intinya sih...

  • Sriwijaya FC kalah 0-1 dari Persekat Tegal di kandang sendiri, membuat mereka semakin dekat dengan zona degradasi.

  • Pertandingan berlangsung dramatis dengan Sriwijaya FC hanya mampu menahan imbang hingga akhir babak kedua sebelum akhirnya kalah.

  • Kekalahan ini membuat Sriwijaya FC belum meraih tiga angka penuh sepanjang pertandingan dan tetap bertahan di dasar klasemen wilayah barat Pegadaian Championship 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Sriwijaya FC (SFC) makin terpuruk usai kalah di kandang saat laga kontra Persekat Tegal Berlangsung, Jumat (17/102025). Pertemuan antar klub papan bawah di klasemen Pegadaian Championship 2025 itu menghasilkan hasil buruk bagi Laskar Wong Kito.

Skuad Elang Andalas menelan pil pahit dengan akumulasi kartu merah, harus berjuang dengan hanya 9 komposisi pemain hingga terpaksa takluk dari tim lawan tanpa gol balasan. Sriwijaya FC kini makin dekat ancaman zona degradasi turun kasta Liga Nusantara pasca mendapati skor 0-1 dari Persekat.

1. Sriwijaya FC sempat menekan permainan di babak awal

Laga Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pertandingan keenam Sriwijaya FC berjalan dengan sulutan emosi. Klub asuhan Wakil Presiden Moh. David itu melewati drama buruk di lapangan. Akibatnya, Skuad Elang Andalas tak mampu menambah poin dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) dan sekarang baru mengumpulkan satu poin dari lima kekalahan serta sekali imbang.

Sejak menit awal menjamu Persekat, Sriwijaya FC bermain dengan tempo tinggi dan mempertahankan permainan tenang. Laga pun berjalan dalam tensi pelan. Memasuki 20 menit awal, Laskar Wong Kito mencoba menekan, namun kokohnya lini pertahanan Persekat membuat setiap peluang tuan rumah mentah di depan gawang.

2. Suporter Sriwijaya FC meluapkan kekecewaan terhadap hasil laga

Laga Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berhasil menahan lawan di babak pertama, drama Sriwijaya FC dimulai di akhir babak kedua. Ketika di penghujung laga, emosi Laskar Wong Kito pecah. Sebab saat pertandingan tampak akan berakhir imbang, Edoard Mandosir dari Persekat menjadi mimpi buruk bagi publik Palembang. Tendangan kerasnya di menit 90+2 menembus gawang SFC dan membawa Persekat unggul 1-0.

Tak berhenti di situ, di menit 90+8, Persekat bahkan sempat menggandakan keunggulan. Namun gol kedua itu dianulir wasit karena dianggap offside. Akibat keputusan tersebut, memicu perdebatan dan sorakan keras dari tribun penonton.

Ketegangan pun memuncak. Dua pemain Sriwijaya FC, Eros dan Sabandi, diganjar kartu merah di menit akhir. Situasi menjadi kacau. Teriakan “Mafia! Mafia!” menggema di tribun barat, sementara beberapa suporter meluapkan kekecewaan dengan melempar botol air mineral ke lapangan. Alhasil, petugas keamanan berupaya mengendalikan suasana.

3. Tren buruk Sriwijaya FC makin panjang

Sriwijaya FC kontra Persikad (Dok. Media Officer)

Kekalahan SFC di kandang kali ini memperpanjang tren buruk prestasi Elang Andalas dan membuat Sriwijaya FC puasa kemenangan. Apalagi sepanjang pertandingan yang telah dijalani, Laskar Wong Kito belum sekalipun merasakan tiga angka penuh.

Sementara itu, kemenangan penting ini mendongkrak Persekat Tegal ke posisi enam klasemen sementara wilayah barat Pegadaian Championship 2025 dengan koleksi delapan poin hasil dari dua kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan. Sedangkan SFC terseok di papan bawah dan bertahan di dasar klasemen.

Meski hasil tak berpihak, Kapten SFC Ganjar Mukti Muhardiyana masih berusaha menguatkan timnya dan tetap menegakkan kepala menghadapi laga lanjutan. Sebelumnya, Ganjar pun sempat menyampaikan jika semangat rekan-rekannya tidak padam.

“Memang sangat sulit. Kita akan tetap fokus menatap laga berikutnya,” ujarnya.

Editorial Team