Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain Semen Padang FC, Rosad Setiawan menggiring bola
Pemain Semen Padang FC, Rosad Setiawan menggiring bola (IDN Times/Halbert Caniago)

Intinya sih...

  • Dejan Antonic menjelaskan alasan tidak bermain agresif

  • Strategi counter attack tidak berhasil menciptakan gol

  • Rencana perbaikan dilakukan saat masa jeda untuk memaksimalkan performa tim

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Sejak bergulirnya BRI Super League 2025/2026, Semen Padang FC masih menerapkan gaya bermain menunggu dan jarang menekan lini pertahanan lawan.

Strategi tersebut merupakan warisan dari mantan pelatih Eduardo Almeida yang hingga kini masih terus digunakan, meski posisi pelatih sudah berganti dan karakter permainan seharusnya berbeda.

Namun, pada dua laga terakhir bersama pelatih baru Dejan Antonic, Semen Padang FC tetap mempertahankan pola permainan yang sama, tanpa memberikan tekanan berarti ke lini pertahanan lawan.

1. Kenapa tidak pernah bermain agresif?

Pemain Semen Padang FC, Cornelius Stewart menggiring bola (IDN Times/Halbert Caniago)

Dejan Antonic menyatakan alasan kenapa ia tidak memerintahkan anak asuhnya untuk menyerang dan memberikan tekanan. "Karena tidak ada pemain yang akan mampu untuk memberikan tekanan ke arah pertahanan lawan. Untuk memberikan pressing itu tidak cukup 3 atau 5 pemain saja," katanya dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Borneo FC, Minggu (9/11/2025)

Menurutnya, untuk memberikan pressing ke lini pertahanan lawan perlu 10 pemain Semen Padang FC yang maju untuk menekan ke area pertahanan lawan.

2. Coba counter attack

Pemain Semen Padang FC, mengejar bola saat menghadapi PSM Makassar (IDN Times/Halbert Caniago)

Dengan materi pemain yang memiliki kecepatan di lini sayap, Dejan hanya memiliki peluang dengan memanfaatkan counter attack saat lawan memberikan serangan saja.

"Karena kita di kiri dan kanan memiliki kecepatan, kita coba manfaatkan itu dan ternyata juga tidak berhasil untuk menciptakan gol," katanya.

Menurutnya, kecepatan pemain itu tidak cukup untuk bisa menciptakan peluang untuk mendapatkan gol. Pasalnya, di Super League saat ini, semua tim memiliki materi pemain yang sangat bagus untuk mengantisipasi counter attack tersebut.

3. Lakukan perbaikan di masa jeda

Pemain Semen Padang FC, Leo Guntara berduel dengan pemain PSM Makassar (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Dejan mengatakan, ia akan memperbaiki kesalahan-kesalahan pemain dan strategi yang cocok untuk materi pemain yang dimiliki Semen Padang FC saat ini.

"Setelah putaran pertama ini kita punya jeda selama satu bulan dan kita akan manfaatkan waktu itu untuk memaksimalkan materi pemain yang ada saat ini," katanya.

Untuk memperbaiki performa tim yang sangat buruk menurut Dejan membutuhkan waktu yang lama dan tidak bisa instan begitu saja.

Editorial Team