Palembang, IDN Times - Sumsel United mulai menyiapkan taktik menghadapi laga lanjutan Pegadaian Championship 2025/2026 kontra PSMS Medan di Palembang pada pekan depan.
Laskar Juaro dijadwalkan menjamu Ayam Kinantan pada Senin (24/11/2025) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang. Duel antarklub asal Sumatra itu bakal berlangsung sengit karena kedua tim mengejar target sama meraih 3 poin.
Hadapi PSMS Medan, Sumsel United Atur Ulang Komposisi Pemain

Intinya sih...
Sumsel United bersiap hadapi PSMS Medan di GSJ Palembang
Pelatih Nilmaizar akan evaluasi performa pemain setelah kekalahan dari Persiraja Banda Aceh.
Nil mempertanyakan keputusan wasit yang dinilainya kurang konsisten terhadap pelanggaran yang melibatkan anak asuhnya.
1. Sumsel United perbaiki komposisi pemain
Menurut Pelatih Sumsel United, Nilmaizar, setelah kekalahan yang diterima usai dijamu Persiraja Banda Aceh pada Selasa (18/11/2025) lalu, skuat The Fireball bakal mengevaluasi komposisi dan performa pemain.
"Kita akan perbaiki (performa) sebelum menghadapi PSMS Medan," katanya, Kamis (20/11/2025).
2. Nilmaizar banyak pertanyakan keputusan wasit saat dijamu Persiraja
Diketahui, Laskar Juaro harus pulang dari Aceh dengan tangan hampa setelah kebobolan tiga gol. Meski sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 3-1, Sumsel United tetap gagal menunjukkan permainan terbaik sepanjang laga.
Dalam pertandingan, Nil memang beberapa kali mempertanyakan keputusan wasit yang dinilainya kurang konsisten terhadap pelanggaran yang melibatkan anak asuhnya.
Namun usai laga, eks pelatih Sriwijaya FC itu menegaskan bahwa ia bukan memprotes, melainkan meminta penjelasan atas sejumlah keputusan yang dianggap merugikan Sumsel United. Nil merasa wasit kurang tegas ketika memimpin jalannya pertandingan.
"Bukan mau protes kepada wasit. Saya cuma mau mempertanyakan keputusan wasit. Kenapa setiap kita mau menyerang, wasit selalu memberikan free kick. Kapan lagi kita mau menyerang kalau sedikit-sedikit free kick," jelas dia.
3. Nilai keputusan wasit merugikan Sumsel United
Nil mencontohkan, satu momen yang menurutnya cukup janggal. Yakni saat Diego mengontrol bola dan Sumsel United dalam posisi menyerang, wasit justru meniup peluit dan memberi free kick. Keputusan itu katanya, langsung mematahkan alur serangan yang sudah dibangun.
Akibat situasi tersebut, Laskar Juaro berkali-kali kehilangan momentum untuk melancarkan serangan balik. Setiap peluit dibunyikan, tim lawan punya waktu mengatur ulang posisi dan memperkuat lini pertahanan.
“Diego itu jelas ditabrak dari belakang. Free kick-nya harusnya di mana? Dia ada di depan, kontrol bolanya bagus, lalu ditabrak dari belakang. Saya bukan protes, hanya mempertanyakan. Aturan mainnya jadi tidak jelas. Itu yang saya soroti,” kata Nil.
Hal-hal seperti inilah jelasnya, yang membuat Sumsel United merasa kesulitan mengejar ketertinggalan. Ia menilai beberapa keputusan wasit justru memperlambat ritme pertandingan.