Suporter Boikot Pertandingan Sriwijaya FC-Persiraja Aceh Sore Ini

Ada dua alasan suporter Sriwijaya FC tak datang ke tribun

Palembang, IDN Times - Suporter Sriwijaya FC (SFC) kelompok Singa Mania sepakat memboikot laga kandang kontra Persiraja Aceh di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Senin (13/11/2023).

"Pengosongan tribun yang dilakukan saat ini adalah puncak kekecewaan Singa Mania terhadap menajemen Sriwijaya FC," ujar Ketua Harian Singa Mania, Muhammad Marwan.

Baca Juga: Sah, Hendri Susilo Gantikan Yoyo Latih Sriwijaya FC!

1. Suporter Sriwijaya FC merasa diabaikan

Suporter Boikot Pertandingan Sriwijaya FC-Persiraja Aceh Sore IniPemain Sriwijaya FC musim kompetisi 2023/2024 (IDN Times/Dok. Sriwijaya FC)

Sikap Suporter Singa Mania mengosongkan tribun saat Laskar Wong Kito menjamu Harimau Banda Laskar Rencong di Palembang, dipicu karena mereka merasa diabaikan.

"Dua faktor jelas (pengosongan tribun), yang pertama respon kami soal surat terbuka yang dilayangkan pada beberapa bulan lalu ke manajemen tidak digubris," kata dia.

Baca Juga: Sanksi 3 Poin, Suporter Sriwijaya FC Heran Pelatih Tak Paham Regulasi

2. Manajemen tidak merespon keinginan suporter

Suporter Boikot Pertandingan Sriwijaya FC-Persiraja Aceh Sore IniPemain Sriwijaya FC musim kompetisi 2023/2024 (IDN Times/Dok. Sriwijaya FC)

Surat tersebut merupakan permintaan Singa Mania agar Sriwijaya FC berbenah pada putaran kedua Liga 2 musim kompetisi 2023/2024, agar bisa lolos target naik kasta ke Liga 1 Indonesia.

"Manajemen Sriwijaya FC hanya membalas dengan surat ucapan terima kasih dan tidak dilakukan (berbenah)," ujarnya

Namun kata Marwan, pelatih Sriwijaya FC Muhammad Yusup Prasetyo atau Yoyo punya inisiatif untuk diskusi dengan tiga kelompok suporter.

3. Kuota tiket untuk suporter Sriwijaya FC dibatasi

Suporter Boikot Pertandingan Sriwijaya FC-Persiraja Aceh Sore IniPemain Sriwijaya FC menandatangani surat kontrak untuk musim 2022 (IDN Times/Instagram Sriwijaya FC)

Poin kedua alasan Singa Mania memboikot pengosongan tribun di Stadion GSJ karena Panpel laga home Sriwijaya FC seolah menganggap suporter sebagai penonton biasa. Apalagi imbas dari pemalsuan tiket pertandingan kandang sebelumnya.

"Mestinya solusi seperti mengubah tiket menjadi lebih modern dengan tiket gelang scan barcode agar tidak dipalsukan. Atau pelaku pemalsuan tiket diproses hukum agar mendapatkan efek jera. Tapi nyatanya manajemen tidak melakukannya. Justru suporter yang dibatasi saat pendistribusian tiket," jelas dia.

Baca Juga: Gawat, Sriwijaya FC Terancam Degradasi ke Liga 3

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya