Kendala Jelang PON 2024, Hambatan di JSC Palembang Jadi Sorotan
Sumsel persiapkan 350 kontingen di PON Aceh 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times – Atlet Sumatra Selatan (Sumsel) terus mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara pada September mendatang.
Meski demikian, sejumlah cabang olahraga (cabor) di Pemusatan Daerah (Pelatda) Jakabaring Sport City (JSC) Palembang menghadapi berbagai hambatan, termasuk izin penggunaan venue dan keterbatasan peralatan latihan.
1. Cabor triathlon Sumsel mengalami kesulitan memakai venue untuk latihan
Persoalan izin memakai venue di JSC Palembang hingga peralatan latihan belum optimal jadi hambatan yang dialami atlet Sumsel. Padahal untuk menarget kemenangan, atlet perlu menyiapkan performa maksimal dari kecukupan waktu latihan serta pemenuhan sarana dan prasarana tiap cabor.
Atlet senior triathlon Sumsel, Jauhari Johan, mengungkapkan bahwa cabor mereka mengalami kesulitan saat berlatih di Venue Aquatic JSC Palembang. Hambatan ini, menurutnya, mungkin disebabkan karena triathlon belum dianggap sebagai cabor andalan.
Namun terlepas dari alasan apapun, para atlet memiliki hak untuk berlatih di venue-venue yang berada di JSC Palembang. Apalagi kawasan tersebut pernah menjadi lokasi pelaksanaan Asian Games pada 2018 lalu.
"Triathlon Sumsel belum jadi andalan, sehingga hambatannya kami belum punya venue berlatih khusus dan untuk bisa latihan di (Aquatic) venue renang, kami mengurus izin pemakaiannya sendiri dan tidak banyak didukung dari pengurus cabor terkait," ujar Jauhari kepada IDN Times, Kamis (8/8/2024).
Di PON Aceh 2024, Sumsel akan menurunkan dua atlet triathlon potensial, yaitu Jauhari Johan di nomor Triathlon Duathlon dan Tarmono di kategori Aquathlon. Keduanya dilatih oleh Coach Ferri Kusuma dan Yosfriansya.