2. Cecak tembok

ilustrasi Hemidactylus platyurus (inaturalist.org/flaxington)

Hemidactylus platyurus, merupakan salah satu spesies cecak besar yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Spesies yang satu ini terkenal dengan kemampuannya untuk memanjat tembok dengan gesit.

Warna tubuh bervariasi, umumnya coklat keabu-abuan atau hijau kecoklatan, dengan pola totol-totol hitam. Memiliki mata besar dengan pupil vertikal, membantu mereka melihat dengan baik di malam hari.

3. Hemidactylus fasciatus

ilustrasi Hemidactylus fasciatus (inaturalist.org/tremarctos)

Hemidactylus fasciatus, juga dikenal dengan sebutan Banded Leaf-toed Gecko (Gecko Kaki Daun Berpita), adalah spesies cecak dari famili Gekkonidae. Mereka endemik di Afrika Barat, ditemukan di wilayah sebelah barat Dahomey Gap, mulai dari Guinea Selatan hingga Togo.

Seperti ciri khas genus Hemidactylus, jari-jarinya memiliki bantalan perekat yang kuat, memungkinkan mereka untuk menempel dan bergerak dengan lincah di permukaan vertikal seperti dinding dan pohon. Warna tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat keabu-abuan hingga coklat kekuningan, dengan ciri khas berupa garis-garis gelap melintang (transversal) yang tebal dan kontras.

4. Hemidactylus turcicus

ilustrasi Hemidactylus turcicus (inaturalist.org/tysmith)

Hemidactylus turcicus, atau Mediterania House Gecko (Gekko Rumah Mediterania), adalah spesies cecak yang tersebar luas di wilayah Mediterania, Afrika Utara, dan Asia Barat. Mereka terkenal dengan kemampuannya yang luar biasa dalam memanjat tembok dan suaranya yang khas.

Spesie ini tergolong dalam cecak kecil, dengan panjang tubuh yang biasanya mencapai sekitar 8-10 cm. Tubuh atas (dorsal) berwarna abu-abu dengan bintik-bintik coklat atau hitam. Pada bagianb perut spesies ini berwarna putih krem.

5. Hemidactylus mabouia

ilustrasi Hemidactylus mabouia (inaturalist.org/Alexandre Roux)

Hemidactylus mabouia, atau House Gecko (Gekko Rumah), adalah spesies cecak yang sangat luas persebarannya, ditemukan di hampir seluruh wilayah tropis di dunia. Mereka terkenal dengan kemampuannya yang luar biasa dalam memanjat tembok dan suaranya yang khas.

Spesies ini memiliki warna tubuh bagian atas (dorsal) memiliki variasi warna yang beragam, bisa berwarna abu-abu, coklat, atau hijau dengan bintik-bintik coklat atau hitam. Sedangkan pada area perut berwarna putih krem.

6. Hemidactylus parvimaculatus

ilustrasi Hemidactylus parvimaculatus (inaturalist.org/jakescott)

Hemidactylus parvimaculatus, atau Small-spotted Gecko (Gekko Berbintik Halus), merupakan spesies cecak kecil yang endemik di Kepulauan Canary. Bagian dari sebuah kepulauan vulkanik di Samudra Atlantik yang terletak di lepas pantai barat laut Afrika.

Spesies ini tergolong cecak kecil, dengan panjang tubuh yang biasanya mencapai sekitar 4-5 cm. Memiliki warna tubuh atas (dorsal) berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik halus berwarna coklat tua atau hitam. 

7. Hemidactylus bowringii

ilustrasi Hemidactylus bowringii (inaturalist.org/kelvin12)

Hemidactylus bowringii, atau Bowring's Gecko (Gekko Bowring), merupakan spesies cecak yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka terkenal dengan garis-garis putih yang unik di sepanjang tubuhnya.

Spesies ini merupakan salah satu hewan nokturnal atau aktif di malam hari serta terrestrial (tinggal di darat). Mereka biasanya ditemukan di daerah berbatu, tembok, dan bangunan, mungkin kalian kerap berjumpa dengan spesies ini. Hewan satu ini memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. 

Memahami peran dan manfaat cecak dalam keseimbangan alam akan menumbuhkan rasa hormat dan kepedulian terhadap makhluk kecil ini. Melestarikan habitat cecak dan menghindarinya dari tindakan kekerasan merupakan langkah kecil yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia.