Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang Pakai AI

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Artificial Intelligence (AI) yang dikenal sebagai teknologi kecerdasan buatan terus berinovasi dan berkembang pesat. Kecerdasan ini dibuat untuk memecahkan masalah dan menjadi solusi. Kemampuan AI dibentuk meniru kemahiran Sumber Daya Manusia (SDM) dari gabungan mesin komputer dan otak manusia.

Penerapan AI paling dasar dalam keseharian yang sering dimanfaatkan adalah menggunakan mesin pencari Google, dan baru-baru ini kepopuleran ChatGPT bagian dari AI tren di kalangan millenial dan Generasi Z (Gen Z). Penerapan ChatGPT umum digunakan terutama di masyarakat Palembang.

Indosat menyokong kemajuan AI di Indonesia lewat peresmian DIOC

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Kemajuan metamorfosis kecanggihan AI, mendorong perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bertransformasi menjadi perusahaan teknologi berbasis AI seirama dengan kemampuan teknologi terbaru. Bukti nyata IOH komitmen mengembangkan AI dengan menggelar IOH Digital Camp (IDCamp) 2024 berlangsung dari September 2024 hingga Januari 2025. Kehadiran IDCamp berfokus pada AI dengan memberdayakan talenta digital Indonesia.

"IDCamp 2024 adalah komitmen perusahaan memberdayakan talenta digital Indonesia dan mempercepat transformasi Indosat menjadi AI Native TechCo. Inisiatif ini mendukung misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat, serta memperluas inklusi literasi digital di Indonesia," ujar President Director dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.

Keterlibatan IOH dalam pengembangan AI juga disokong kehadiran pusat operasi jaringan berbasis kecerdasan buatan milik PT Indosat Tbk melalui peresmian Digital Intelligence Operation Center (DIOC) yang menandai babak baru transformasi perusahaan IOH berbasis AI.

Sejalan dengan visi IOH mewujudkan kecerdasan buatan sebagai solusi positif, pemanfaatan AI di Kota Pempek diwujudkan lewat karya mahasiswa dan dosen Universitas Multi Data Palembang (MDP) dari Program Studi Teknik Elektro. Pengembangan kecerdasan buatan itu hadir dengan teknologi Robot SAR (Search and Rescue) yang dirancang dengan program software maupun hardware seperti video berikut Karya robotik SAR UMDP Palembang

"Hardwarenya fisik dari bagian komponennya, software itu dari program, jadi ada kecerdasannya juga di situ," kata Pembimbing Tim Robotika UMDP sekaligus Kaprodi Teknik Elektro, Ali Zainal Abidin.

Tercipta Robot SAR bermula dari mengikuti even kontes Robot Cerdas Indonesia yang dilaksanakan Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) unit organisasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek). "Even tahunan robotik Indonesia, salah satu kategorinya ada konteks Robot SAR. Kita buat robot penyelamatan korban untuk evakuasi korban bencana," jelas dia.

Karya robotik SAR sudah menerapkan AI untuk menyelesaikan misi

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Cara kerja dan pengujian Robot SAR meggunakan arena khusus. Arena itu menjadi bagian simulasi bencana alam kerap terjadi di Indonesia seperti gempa bumi. Tujuan riset dari robot evakuasi korban ini agar bisa dikembangkan serta diimplementasikan sebagai AI penyelamatan manusia di kondisi bencana alam tertentu.

"Arena khusus ini ada misi, jadi robot itu harus menyelesaikan misi. Misalnya dia harus melewati tanjakan jalan yang berliku. Dalam misi itu ada simulasi objek orang yang harus diselamatkan," timpalnya.

Robot SAR bisa mengenali objek mana yang harus diselamatkan. Saat ini, riset Robot SAR masih terus dikembangkan dari tahun 2003 hingga sekarang. Pengembangan inovatif meliputi pembaruan kecerdasan dan tantangan buatan yang setiap tahun berubah. "Ada modifikasi kesulitan dan tantangan baru," kata Ali.

Penggerak dan kecerdasan robot SAR terbagi beberapa bagian, pertama pengendali kontrol dan memakai gerakan motor DC (Direct Current) atau motor Servo dilengkapi sensor jarak, sensor citra image dari tangkapan kamera serta mini pc atau mikrokontroller sebagai otak atau pengendali robot. "Otaknya dikendalikan mini pc, ada mini komputer di dalam robotnya Ada juga yang disebut mikro controller di dalam robotnya," jelas dia.

Penggunaan Robotik SAR dengan kecerdasan buatan tak terlepas dari pemanfaatan IoT

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Mahasiswa Teknik Elektro l, Marko sekaligus tim riset Robot SAR menyampaikan, sejak 2021 pilot project terus berkembang dan pada 2022 mulai ikut perlombaan kontes robotik. Tujuan penyelamatan Robot SAR juga difokuskan mengevakuasi korban gempa, tanah longsor hingga banjir. "Semua yang ada di elektro sebenarnya bisa disebut ikut andil (pengembangan robotik), karena ada divisi-divisinya (pengembangan AI dan robotik)," kata dia.

Tujuan Robot SAR terus berinovasi seiring dengan makin tinggi risiko bencana di Tanah Air. Apabila terus mengupayakan SDM dalam penyelamatan, risiko bahaya makin besar. Kondisi ini mendorong UMDP terus mengembangkan kecerdasan buatan Robot SAR.

"Banyak kejadian bencana, manusia makin risiko untuk menyelamatkan korban. Pengerak Robot SAR ini ada juga yang pakai sumber daya baterai, kecerdasan buatan dengan seluruh pengendali sudah otomatis. Robot SAR ini menangkap sensor rintangan lewat rute yang dilewati, dan bisa mengetahui serta mengenali mana objek korbannya, mana benda mati seperti dinding," jelas dia.

Beriringan transformasi IOH menjadi perusahaan teknologi berbasis AI, korelasi jaringan serta konektivitas internet turut memengaruhi pengembangan produk kecerdasan buatan. Konsep Internet of Things (IoT) memungkinkan objek fisik seperti robotik untuk berkomunikasi dan bertukar data dari jaringan internet.

Apalagi transformasi IOH mampu menyokong inovasi AI melalui smartphone, contohnya ChatGPT yang memang sudah sering dimanfaatkan publik. Selain mendorong pemanfaatan AI melalui telepon pintar, perusahaan berbasis teknologi berpotensi membangun rumah pintar konsep smart system. Ketersediaan ruang bagi SDM Pemrograman AI bisa terhubung satu sama lain lewat IoT, sehingga tercipta komunikasi otomatis kolaborasi jaringan teknologi yang diharapkan mampu jadi inovasi terbaru kecerdasan buatan di Tanah Air.

Edukasi AI di Sumsel perlu sosialisasi merata sehingga tren karya robotik dipahami secara umum

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Menurut Pengamat dan Penasihat Teknologi AI Sumsel Joneten Saputra, penetrasi pengembangan AI perlu diedukasi merata di Indonesia agar pemahaman kecerdasan buatan tidak hanya diketahui mahasiswa terutama pemain atau pemrograman AI saja. "Perkembangan (AI) di Palembang sekarang ini kombinasinya lebih pintar dengan data yang sudah makin banyak. Contohnya sudah banyak yang paham (AI) tipe generatif AI untuk membuat konten teks, gambar musik atau video. Trennya penggunaan ChatGPT," kata dia.

Edukasi pemahaman AI dari sisi masyarakat umum yang sekarang difokuskan adalah sosialisasi penggunaan AI tervalidasi, dalam arti tidak terjerumus penipuan AI, karena bagi orang awam, AI bisa menjadi bumerang dan merugikan. "Contohnya menggunakan AI dengan cara salah. Misal kalau tahu, menggunakan foto orang pakai teknologi AI untuk tujuan penipuan dan kejahatan," timpalnya.

Inovasi kecerdasan buatan yang ramai dipelajari adalah AI karya robotik. Teknologi robot termasuk bagian kepintaran komputer yang menggunakan konsep Machine Learning (ML), penggunaan algoritma pembelajaran mesin yang memungkinkan robot mempelajari pemrograman data dan beradaptasi dengan lingkungan.

Konsep ML pada robot dapat mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan meningkatkan kinerja. "AI itu termasuk robot, robot termasuk AI karena di dalamnya ada machine learning, yang bisa mengikuti perintah kita," jelas dia.

Joneten menilai, pemanfatan AI berkesinambungan dengan konektivitas jaringan internet. Berdasarkan sudut pandang berbeda, keterkaitan AI dan internet jadi hal utama, apalagi jika AI tercipta dari pengumpulan data besar, seperti training hardware, hubungan perangkat keras konfigurasi komputer yang kemudian mampu mengatasi masalah dan mengidentifikasi persoalan.

"Traning hardware dan GPU (Graphics Processing Unit), berfungsi mengolah data dan perintah masuk, terutama yang berhubungan dengan gambar dan visual. Ini membutuhkan jaringan kencang," katanya.

Penerapan AI dalam keseharian membantu menyelesaikan kesulitan dan membantu pekerjaan profesional

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Meski tercipta untuk memudahkan aktivitas manusia, bagi beberapa orang metamorfosis AI yang kian pesat menimbulkan kekhawatiran di masa mendatang, yakni ketakutan SDM tergantikan oleh teknologi AI. Melihat situasi ini, Joneten meyakinkan profesi manusia tidak akan hilang dan tergerus oleh AI. Bahkan ketakutan atas risiko SDM bakal kalah dari teknologi AI, jangan dijadikan sebagai ancaman.

"Pemahaman lebih tepatnya, ke depan AI bisa membantu menyelesaikan kesulitan ahli dan membantu pekerjaan seorang profesional," kata Joneten.

Ia mencontohkan, teknologi AI di bidang medis, peralatan canggih yang ditanamkan AI tidak bisa berfungsi optimal jika tidak ada penggerak, dalam hal ini posisi subjeknya seorang dokter. Kecerdasan alat tidak maksimal, apabila dokter tidak tepat mendiagnosa keluhan pasien.

"Teorinya gini, contoh lagi AI di bidang otomotif. AI montir tidak bisa bekerja kalau tidak ada ahlinya. Jadi lebih tepatnya AI ini merekomendasikan kemudahan, tanpa menghilangkan potensi SDM itu sendiri," jelasnya.

Masyarakat Sumsel sudah banyak menerapkan generatif AI seperti penggunaan ChatGPT

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Pengalaman Ceo Cyborg IT Center (kursus pemrograman komputer) sekaligus konsultan IT di Palembang Johan Wijaya menjelaskan, pemanfaatan AI berdampak pada karya SDM yang bisa menjadi konten positif. Contohnya, AI bisa membantu membuat grafik, gambar, teks, serta karya video yang kemudian bisa menjadi konten menghasilkan.

"Konten yang dibuat AI yang memudahkan dikeseharian seperti kemudahan narasi yang ditentukan oleh pembuat (konten), contohnya translate bahasa di video. Ada kan tampilan video Jokowi yang pakai bahasa Mandarin, Prabowo berbicara bahasa Arab, nah ini produk AI di bidang video yang memudahkan orang untuk memahami bahasa asing," jelasnya.

Berbicara risiko penggunaan AI, Johan menyebut jika semua bidang memiliki risiko dan ancaman masing-masing. Jika dari sisi penggunaan dan pembuatan AI, hasil kecerdasan buatan tidak selalu akurat 100 persen. Maka itu, pengembangan AI harus selalu dipantau. "Misalnya AI yang dibuat untuk pemisah telur vertil dan non vertil termasuk divertil, ini ada saja nilai erornya," kata dia.

Sedangkan perkembangan kecerdasan buatan dari sisi generatif AI, masyarakat Sumsel saat ini akrab penggunaan chatGPT online. Pemanfatan AI ini cukup meningkat dan menjadi bukti bahwa publik sudah teredukasi penggunaan AI di kehidupan sehari-hari. "Anak-anak sekolah sudah jago menggunakan AI. ChatGPT paling sederhananya," kata dia.

Kecerdasan buatan atau AI dibedakan berdasarkan kemampuan masing-masing

Kemajuan AI: Transformasi Indosat dan Inovasi Robot SAR di Palembang (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Jenis AI atau kecerdasan dikategorikan sesuai kemampuan, level paling dasar yakni Artificial Narrow Intelligence (ANI) seperti Machine Learning yang sudah diterapkan sehari-hari di lingkungan masyarakat, contohnya penggunaan pencarian melalui google atau google search dan penyaring email spam.

Kemudian level selanjutnya, Artificial General Intelligence (AGI) terfokus pada bidang penelitian AI teoretis yang mencoba membuat perangkat lunak dengan kecerdasan mirip manusia dan kemampuan untuk belajar sendiri. Saat ini AGI masih terus dikembangkan dan contoh nyata karya robotik termasuk dalam AI kategori AGI.

Terakhir ada Artificial Super Intelligence (ASI) atau kecerdasan super buatan dengan sistem berbasis perangkat lunak berkemampuan melampaui kecerdasan manusia dalam berbagai bidang contohnya sains. Namun AI kategori ini masih dalam tahap hipotesis dengan tujuan utama pengembangan ASI harus terlebih dahulu mengetahui penyelesaian masalahnya. Hal ini sangat penting sebelum ASI dikembangkan, karena kekhawatiran pengembang AI yang menilai kategori ini bisa menjadi ledakan kecerdasan yang berisiko menggantikan SDM.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Martin Tobing
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us