Palembang, IDN Times - Eksistensi digitalisasi yang belum tenar di Palembang dan tidak sepopuler di kota-kota besar lain, membuat profesi web developer alias pengembang aplikasi digital merasa kurang menerima penghargaan dari berbagai pihak. Baik institusi pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.
Menurut seorang pengembang aplikasi asal Palembang, Muhammad Angga Oktaharisetia yang juga bekerja di perusahaan Andalas Global Teknologi mengatakan, minimnya wadah dan dukungan media menjadi alasan utama digitalisasi tidak berkembang cepat bahkan kurang diminati publik.
"Secara umum, pertumbuhan digital di Palembang cukup baik. Tapi untuk mengembangkan kemampuan, wadahnya belum mencukupi. Keinginannya agar media dari pemerintah ataupun komunitas yang memfasilitasi. Misal dalam hal transfer knowledge dan lainnya," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (28/6).