Taktik Polisi Atasi Karhutla, Mobil Water Cannon Pun Masuk Hutan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Rawas Utara, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) membuat petugas kewalahan untuk memadamkan api.
Mobil tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertanikan) bahkan tak cukup untuk memadamkan api. Akhirnya, Polres Muratara mengerahkan water cannon untuk membantu melakukan pemadaman.
Baca Juga: Sumsel Biang Kerok Kabut Asap 3 Provinsi, Gubernur: Cek Sendiri
1. Api sudah menjalar ke kawasan perkantoran Pemkab
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani mengatakan, water cannon merupakan kendaraan taktis milik polisi yang berfungsi mengamankan demonstrasi atau membubarkan aksi huru-hara. Namun dalam kondisi saat ini, water Cannon diturunkan untuk membantu pemadaman karhutla.
"Kita kerahkan water cannon untuk membantu memadamkan api, salah satunya kebakaran lahan di kawasan perkantoran Pemkab yang baru," ujarnya.
Menurut informasi yang ia terima, setidaknya ada lebih dari 10 titik lokasi karhutla terjadi setiap hari di Kabupaten Muratara.
"Kalau dari laporan Kepala BPBD Muratara dan hasil patroli polisi, setiap hari lebih dari 10 titik api. Hampir setiap hari sampai malam tim gabungan berjibaku memadamkan api," ungkapnya.
Baca Juga: Enam Korporasi di Sumsel Diperiksa Terkait Penyebab Karhutla
2. Mobil damkar kesulitan mencapai lokasi
Hal serupa juga dilakukan personel Polres Ogan Ilir (OI) yang memodifikasi mobil penyemprot air penghalau massa atau water cannon untuk membantu memadamkan karhutla.
"Dalam kondisi terjadi peningkatan karhutla beberapa bulan terakhir, kami memanfaatkan mobil water cannon dengan memodifikasi peralatan penyemprotan air dan selang," kata Kapolres OI, AKBP Andi Baso Rahman.
Menurut Andi, upaya ini harus dilakukan karena sulitnya akses mobil damkar menuju ke lokasi karhutla, terutama di lahan rawa atau gambut.
"Berkaca dari kasus karhutla dan sulitnya melakukan pemadaman, saya menugaskan anggota untuk memanfaatkan mobil water cannon dengan memodifikasi menjadi alat pemadam kebakaran," ujarnya.
3. Water Cannon bisa menjangkau titik api sejauh 1.000 meter
Mobil penghalau massa yang dimodifikasi itu mencapai titik api sampai 1.000 meter. Ia mengatakan, tanpa modifikasi dan tambahan selang Y connection air dari water cannon, air yang keluar hanya mencapai jarak 100 meter.
"Solusi untuk menuju ke lokasi kebakaran yang sulit dilalui mobil, kami pun mengubah kendaraan tersebut menjadi mesin semprot yang sangat efektif dan lebih jauh jarak semprotan," tutupnya.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Modifikasi Cuaca Demi Tekan Karhutla di Sumsel