Sungai Parung Muba Membara Lagi, Sumur Minyak Terbakar dan 1 Tewas

- Sumur minyak ilegal di Musi Banyuasin terbakar dan meledak pada Minggu dinihari, menyebabkan satu orang tewas.
- Korban diduga tenggelam dan keracunan imbas kebakaran, sementara pekerja lainnya terlihat menjauhi lokasi kejadian.
- Pihak berwenang telah memberikan peringatan untuk tidak mendekati lokasi minyak ilegal karena sangat membahayakan keselamatan.
Musi Banyuasin, IDN Times - Sumur pengeboran minyak ilegal yang berada di Dusun IV Parung, Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), terbakar dan meledak pada Minggu (21/7/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Belum diketahui pasti penyebab kembali terbakarnya sumur minyak di lokasi tersebut. Namun menurut warga sekitar terdengar suara ledakan keras yang disertai kobaran api dari lokasi kejadian.
Selain itu, dikabarkan ada satu orang tewas dalam peristiwa tersebut. Dalam beberapa video yang beredar, korban digotong oleh banyak orang sementara kobaran api semakin membesar di Sungai Parung.
1. Kapolres sebut kasus masih ditangani kepolisian

Kapolres Muba, AKBP Listiyono Dwi Nugroho, membenarkan adanya peristiwa kebakaran di area sungai Parung pada Minggu dini hari.
"Tadi sudah saya suruh Polsek cek, masih dalam kegiatan mungkin. Mohon waktu untuk kami kerjakan dulu. Saya sekarang baru perjalanan ke Mendak mau cek Karhutla," jawabnya singkat melalui pesan WhatsApp.
2. Pemeras minyak langsung menjauh saat api membesar

Sementara dari beberapa video yang beredar, seorang pria diduga meninggal dunia imbas dari kebakaran di Sungai Parung tersebut. Tidak ditemukan luka bakar pada tubuh korban, namun diduga tenggelam dan keracunan saat kejadian.
Beberapa orang yang diduga pekerja di sekitar sumur minyak ilegal pun terlihat menjauhi lokasi kebakaran. Api terus membesar di tengah pekatnya malam, dan terdengar kepanikan para pekerja saat kejadian berlangsung.
3. Warga sudah diperingatkan agar tidak memeras minyak di TKP

Masyarakat yang berada di lokasi berusaha mencari para pekerja yang tengah mengambil minyak ketika kebakaran terjadi. Kelompok pemeras minyak yang dipimpin oleh Djarot diduga berada di lokasi saat kejadian.
Camat Sungai Lilin, Tatang Jaswasi, mengaku pihaknya telah berulang kali memberikan peringatan dan melarang warga untuk mendekati lokasi minyak. Terlebih lagi dilarang keras mengambil dan memeras minyak di lokasi karena dinilai sangat membahayakan keselamatan.
"Saat ini keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi yang semakin tidak terkendali ini," ungkapnya.