Nenek 14 Cucu Produksi Cendol Mengandung Pewarna Tekstil 

Sang nenek tak tahu sudah menggunakan pewarna tekstil 

Musi Banyuasin, IDN Times - Dinas Koperindag dan UMKM Banyuasin bersama Polres Banyuasin melakukan sidak di Pasar Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Senin (3/4/2023).

Dalam sidak tersebut, tim gabungan menemukan cendol yang menggunakan bahan berbahaya. Polisi pun langsung melakukan penelusuran tempat produksi cendol tersebut. Dari tempat tersebut, tempat usaha cendol milik nenek K berada di Kecamatan Sembawa, Banyuasin.

Baca Juga: Dinkes dan BPOM Palembang Minta Penjualan Ciki Ngebul Distop

1. Cendol mengandung bahan berbahaya

Nenek 14 Cucu Produksi Cendol Mengandung Pewarna Tekstil es cendol (instagram.com/tukangjajanid)

Kepala Dinas Koperindag dan UMKM, Erwin Ibrahim mengatakan, pihaknya meminta keterangan terhadap K terkait penggunaan bahan berbahaya di cendol yang dibuatnya. 

"Dari hasil pengujian BPOM di Pasar Sukajadi menunjukkan cendol tersebut menggunakan bahan pewarna berbahaya, dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia," ujarnya, Senin (3/4/202).

Menurut Erwin, pihaknya perlu melakukan tindakan tegas untuk memberi efek jera agar tidak ada lagi oknum yang memproduksi makanan dengan bahan berbahaya, hingga bisa merugikan masyarakat.

Baca Juga: 6 Bahan Makanan Ini Bisa Memicu Gagal Ginjal, Orang Tua Patut Waspada

2. Tempat produksi cendol berbahaya berada di Sembawa

Nenek 14 Cucu Produksi Cendol Mengandung Pewarna Tekstil foodforlifetv.sg

Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Harry Dinar menuturkan, pihaknya memutuskan untuk mendatangi tempat produksi cendol yang diketahui milik oknum K di Purwosari Sembawa.

“Kami melakukan tindakan dan menyita bahan-bahan pembuat cendol. Untuk oknum K tidak kami tahan, dan hanya dilakukan pembinaan saja. Kasihan juga yang bersangkutan sudah tua,” ungkapnya 

Namun nenek K diminta tidak lagi mengulangi perbuatannya menggunakan pewarna berbahaya. Permintaan itu dituruti nenek K karena takut masuk penjara gegara menambahkan pewarna tekstil ke makanan.

"Lihat situasinya jika memberikan sanksi kepada seseorang. Si nenek membuat itu hanya untuk makan. Karena diajari penjual, maka si nenek melakukannya. Tetapi untuk efek jera, ada sejumlah barang yang kami sita," tegasnya.

3. Pembeli sering komplain jika warna cendol tak cerah

Nenek 14 Cucu Produksi Cendol Mengandung Pewarna Tekstil mmamir38.wordpress.com

Sang nenek berinisial K mengaku bila dirinya mencampur cendol menggunakan pewarna tekstil. Ia melakukan hal tersebut karena ketidaktahuan antara pewarna makanan dan pewarna tekstil.

"Sudah 20 tahun saya buat cendol ini pak. Cuma buat cendol saat Ramadan saja, itupun berdasarkan pesanan. Saya juga diminta dan diajari pedagang, katanya warna cendol harus cerah," katanya.

Nenek 14 cucu ini mengaku sama sekali tidak mengetahui bila bahan yang digunakan merupakan pewarna tekstil. Selama ini apa yang disarankan penjual kepadanya, ia ikuti sehingga bisa mendapatkan warna yang cerah.

"Sebelumnya saya menggunakan pewarna biasa. Akan tetapi, warna yang dihasilkan di cendol tidak begitu cerah dan saya sering dikomplain oleh pedagang," tuturnya.

Baca Juga: Ssttt..29 Kilo Terasi di Palembang Mengandung Rhodamin B

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya