Muba Anggarkan BTT Rp800 Juta Atasi Longsor Sungai Lilin

PUPR dan tim BPBD langsung mobilisasi alat berat ke lokasi

Musi Banyuasin, IDN Times - Hujan deras yang melanda Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menimbulkan longsor di Desa Berlian Makmur (C.2), Kecamatan Sungai Lilin, tepatnya di belakang SMA Negeri 2 Sungai Lilin.

Tanah yang amblas di belakang sekolah tersebut dikhawatirkan akan membahayakan para siswa, belum lagi ancaman longsor susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja selama musim hujan.

Baca Juga: Hilang 6 Hari, Jasad Seorang Petani Dikubur di Lumpur Galian

1. Mobilisasi alat berat sudah diluncurkan ke lokasi longsor

Muba Anggarkan BTT Rp800 Juta Atasi Longsor Sungai Lilin(Kondisi longsor sekaligus perbaikan di belakang SMAN 2 Sungai Lilin kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Usai ditinjau Pj Bupati Muba, Apriyadi, perbaikan tanah longsor mulai dilakukan dengan mobilisasi alat berat oleh Dinas PUPR Muba bersama tim BPBD. Plt Kepala Dinas PUPR Muba, Mirwan Susanto mengatakan, mobilisasi alat dimulai untuk perbaikan.

"Proses perbaikan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang memang diperuntukan untuk tanggap darurat bencana. Perbaikan tanah longsor tersebut bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp800 juta," ujarnya, Jumat (10/11/2022).

Baca Juga: 3 Rumah di Sekayu Muba Rusak Berat Tergerus Tanah Longsor

2. Longsor disebabkan drainase yang kurang baik

Muba Anggarkan BTT Rp800 Juta Atasi Longsor Sungai Lilin(Kondisi longsor sekaligus perbaikan di belakang SMAN 2 Sungai Lilin kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Ia mengungkapkan, longsor disebabkan drainase yang kurang baik sehingga air masuk ke dalam pori-pori tanah, dan membuat tanah menjadi jenuh kemudian berujung pada longsor. 

"Kita sudah ukur volume dan lebar, dengan areal longsor yang akan ditangani lebar 20 meter dengan kedalaman 7,5 meter," jelasnya.

3. Datangkan tim ahli pendampingan teknis dari Polsri

Muba Anggarkan BTT Rp800 Juta Atasi Longsor Sungai Lilin(Kondisi longsor sekaligus perbaikan di belakang SMAN 2 Sungai Lilin kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Ketua Tim Ahli Pendampingan Teknis dari Politeknik Negeri Sriwijaya, Ibrahim mengatakan, pihaknya menyarankan dibangun dinding dengan sistem penahan bertingkat untuk menanggulangi bencana longsor.

"Kita gunakan penahan atau trap hingga lima buah. Lalu setiap trap diisi tanah kerikil yang dipadatkan, dan dibuat drainase baik di atas maupun bagian samping," ungkapnya.

Baca Juga: 2 Wilayah di Muba Terdampak Longsor Akibat Cuaca Ekstrem

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya