Jelang Nataru, Hutama Karya Perbaiki Tol Terpeka Hingga Desember
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ogan Komering Ilir, IDN Times - PT Hutama Karya (Persero) langsung melakukan perbaikan pada jalan tol mereka untuk menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jalan tol milik PT Hutama Karya yang sedang melakukan perbaikan, yakni Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka) dan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).
Baca Juga: Jokowi Sebut Pembangunan Infrastruktur Jalan Tertinggal dari Tiongkok
1. Perbaikan beton rigid hingga pelapisan ulang
Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan pemeliharaan rutin yang dilakukan di sejumlah titik pada Jalan Tol Terpeka dan Tol Permai ditarget selesai pada Desember 2023 mendatang.
"Akselerasi penyelesaian pemeliharaan rutin jalan tol ini adalah untuk memfasilitasi arus Nataru nanti," ungkapnya, Minggu (12/11/2023).
Ditambahkan Koentjoro, pemeliharaan rutin yang dilakukan Hutama Karya yaitu pekerjaan perbaikan beton rigid hingga pelapisan ulang (SFO).
"Pada Tol Terpeka, pekerjaannya sudah mencapai 53 persen dengan target rampung awal Desember. Sedangkan di Tol Permai progress mencapai 83 persen dengan target rampung November ini," bebernya.
Baca Juga: Flyover Sekip Ujung Palembang Molor, Selesai Februari 2024
2. Beri kenyamanan bagi perjalanan mudik Nataru
Dengan perbaikan ini, Koentjoro berharap masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik Nataru menggunakan Tol Terpeka dan Tol Permai berjalan dengan lancar.
"Harapan kami pada saat mudik Nataru pengguna jalan tol dapat melintas dengan nyaman dan aman," ungkapnya.
Ia menjelaskan, metode pemeliharaan dengan cara pengelupasan ulang ini dipilih karena keunggulannya yang dapat meningkatkan daya tahan struktural jalan tol.
3. Rambu dipasang sejauh 1,1 KM titik pemeliharaan
Agar mengurangi risiko kerusakan akibat beban berat dan cuaca ekstrem, sehingga jalan tol yang diperbaharui dengan metode ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap retakan dan deformasi.
"Sementara metode beton rigid dipilih karena keunggulannya yang tahan terhadap perubahan suhu dan musim, memberikan permukaan jalan yang lebih halus dan stabil, sehingga umur jalan tol lebih panjang dan dapat mengurangi biaya perawatan maupun perbaikan jangka panjang," terangnya.
Upaya yang pihaknya lakukan ini untuk meningkatkan pelayanan dan menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Jalan Tol Trans Sumatera.
"Selama masa pemeliharaan, kita mengimbau pengguna jalan tol dapat memperhatikan rambu-rambu peringatan yang dipasang berjarak 1,1 kilometer sebelum titik pemeliharaan.
Baca Juga: Tol Indra-Prabu Masih Gratis, Tarif Resmi Belum Diputuskan