1.200 Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Agustus Terbanyak Hotspot

Karhutla di OKI setiap hari terjadi dan membakar 850 hektar

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Luas lahan yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra Selatan (Sumsel) mencapai 1.200 hektar. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi kabupaten terluas yang mengalami karhutla hingga 850 hektar. 

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, saat Rapat Koordinasi Peningkatan Status Karhutla 2023 di Ruang Rapat Bende Seguguk (RRBS) 1, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Sumsel Masuk Fase Kekeringan Berpotensi Karhutla Semakin Tinggi

1. Karhutla di OKI cukup besar dibanding daerah lain

1.200 Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Agustus Terbanyak HotspotProses pemadaman api karhutla (IDN Times/BPBD Sumsel)

Iriansyah menjelaskan, karhutla di Sumsel sudah cukup luas dan terbanyak, dengan OKI sebagai wilayah paling sering terjadi karhutla dibandingkan wilayah lain di Sumsel

"Kabupaten OKI paling rawan karhutla, dan memang sudah terjadi cukup besar hingga mencapai 850 hektar," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Regu Manggala Agni Bekerja Dalam Sunyi Menembus Api Karhutla

2. Lima daerah OKI fokus penanggulangan karhutla

1.200 Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Agustus Terbanyak HotspotProses pemadaman api dikebakaran lahan (IDN Times/BPBD Sumsel)

Ia mengakui, kondisi cuaca yang panas dan kering berdasarkan prakiraan cuaca BMKG mengakibatkan lahan menjadi rawan karhutla, khususnya Kabupaten OKI yang terbakar setiap hari. 

"Berdasarkan patroli udara, karhutla di Kabupaten OKI terjadi setiap hari. Karhutla yang paling banyak terdapat di Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Tulung Selapan, Pedamaran dan Pampangan," jelasnya. 

3. Titik api terbanyak selama Agustus

1.200 Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Agustus Terbanyak HotspotIlustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan dari BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, karhutla meluas akibat lahan yang kering sehingga jumlah titik panas bertambah signifikan. Selain itu, aktivitas membuka lahan dengan cara membakar oleh masyarakat memperparah keadaan.

"Pada periode Januari-Agustus 2023, jumlah titik panas di Sumsel sudah mencapai 1.821 titik. Hotspot terbanyak ada di periode Agustus yang mencapai 653 titik," ujarnya.

Baca Juga: 6 Hari Lahan Gambut di OKI Terbakar Tak Kunjung Padam 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya