Warga Diminta Tidak Panic Buying Setelah Kenaikan Harga Beras

Naiknya harga beras tak memengaruhi bahan pokok lainnya

Palembang, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan (Sumsel) menyebut kenaikan harga beras yang terjadi saat ini disebabkan dua faktor. Pertama disebabkan oleh permintaan yang naik di pasaran, dan kedua karena perubahan musim kemarau yang dipengaruhi El Nino hingga menimbulkan kekeringan di wilayah pertanian.

"Sebetulnya secara stok baik nasional dan Sumsel cukup banyak, dan kita (Sumsel) masih surplus. Masyarakat tidak perlu panic buying karena di beberapa daerah juga masih ada yang panen," ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi, Rabu (30/8/2023).

Baca Juga: Harga Beras Premium Naik, Beras Bulog Jadi Primadona 

1. Kenaikan harga beras tak cuma di Sumsel

Warga Diminta Tidak Panic Buying Setelah Kenaikan Harga BerasIlustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)

Ruzuan menerangkan, harga beras jenis premium dijual di pasaran sekitar Rp14.000 hingga Rp14.500 per kilogram. Harga tersebut berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sekitar Rp13.900 per kilogram.

"Secara nasional memang ada kenaikan, khususnya untuk beras premium," jelas dia.

Baca Juga: Harga Beras Naik, Bulog Sumsel-Babel Klaim Stok Aman Hingga Akhir 2023

2. Salurkan beras Bulog untuk stabilkan harga

Warga Diminta Tidak Panic Buying Setelah Kenaikan Harga BerasIlustrasi beras. kemendag.go.id

Untuk mengatasi kenaikan harga beras tersebut, pihaknya bekerja sama Bulog untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penyaluran itu telah dilakukan sejak 17 Agustus 2023 lalu.

"Beberapa hari ke depan, kita akan melaksanakan lagi pasar murah untuk menstabilkan harga," ujar dia.

3. Kenaikan tidak berdampak ke bahan pokok

Warga Diminta Tidak Panic Buying Setelah Kenaikan Harga BerasIlustrasi beras Bulog. (dok. Bulog)

Menurut Ruzuan, kenaikan harga beras tidak berpengaruh kepada kenaikan bahan pokok lainnya. Seperti daging ayam yang tetap normal di kisaran Rp30.000-Rp31.000 per kilogram.

"Tidak ada pengaruh karena memang stok bahan pokok lainnya cukup, dan memang kalau saya lihat ini hanya kekhawatiran masyarakat saja, khawatir kurang,” tutup dia.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumsel Masih Standar

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya