Waduh, COVID-19 Varian Kappa Sudah Ditemukan di Sumsel

Virus Kappa terdeteksi dari sampel pada Januari 2021

Palembang, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) mengumumkan varian baru COVID-19 bernama Kappa di Sumatra Selatan (Sumsel).

Virus varian itu adalah mutasi SARS-CoV-2 varian Delta B1617. Mutasi virus masih dipelajari, namun ada indikasi memiliki tingkat penyebaran yang tinggi.

"Varian Kappa belum menjadi varian of concern (VoC) dari lembaga kesehatan dunia (WHO) karena masih dalam penelitian. Jika melihat asal mutasi virus ini yang berasal dari varian B.1617 (Delta), maka ada kemungkinan penyebarannya bisa saja lebih cepat," ungkap Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyany Liberty kepada IDN Times, Rabu (7/7/2021).

1. Varian Kappa di Sumsel terdeteksi sejak Januari

Waduh, COVID-19 Varian Kappa Sudah Ditemukan di SumselDr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Menurut Iche, varian Kappa ini merupakan hasil pemerikaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) dari kasus yang terjadi di Sumsel. Beberapa kasus varian baru tersebut baik Delta, Alpha, dan Kappa, sudah ditemukan sejak akhir 2020 lalu.

"Kalau dari data Kemenkes, varian Kappa ditemukan pada Januari 2021 lalu. Baru setelahnya Jakarta di April 2021. Saya tidak heran sekaligus kaget melihat banyaknya virus bermutasi, karena mobilitas di pintu kedatangan kita yang tinggi. Meski sudah dilakukan pengetatan, tetap saja bobol," ujar Iche.

Baca Juga: Warning! Jumlah Kamar Terisi di RS Palembang Mencapai Batas Tertinggi

2. Ada indikasi lonjakan kasus akibat varian baru

Waduh, COVID-19 Varian Kappa Sudah Ditemukan di Sumselilustrasi virus corona SARS-CoV-2 (imi.europa.eu/Image courtesy of the NIH CC 0)

Menurutnya, deteksi varian baru memang sedikit terlambat. Seharusnya sejak negara lain mengumumkan adanya virus baru, pintu kedatangan segera dijaga ketat. Apa lagi varian baru memiliki tingkat infeksi dan penularan yang cepat, karena sifat virus SARS-CoV-2 mudah menyebar dari kontak antar manusia.

"Tidak mengherankan penularan bisa terjadi begitu cepat, bahkan kasus konfirmasi per hari bisa mencapai angka 200 lebih. Itu yang sudah benar-benar terlihat," jelas dia.

3. Tracing, testing, dan isolasi di Sumsel perlu dievaluasi

Waduh, COVID-19 Varian Kappa Sudah Ditemukan di SumselIlustrasi virus corona (familymedicine.com)

Iche menduga, kasus positif harian Sumsel yang semakin melonjak sejak Mei 2021 lalu adalah dampak mutasi virus. Jika melihat data kasus kasus positif, Sumsel memiliki kasus penyebaran di angka 35,82 persen dengan total kasus aktif 2.074 kasus.

Lalu kasus meninggal dunia 5,04 di atas standar WHO dan tertinggi ketiga secara nasional, serta kasus kesembuhan Sumsel masih berada di bawah standar WHO, yakni 88,08 persen.

"Sekarang tinggal antisipasi ke depan. Kalau memang sudah tersebar dan terlihat dari penambahan kasus yang ada, maka harus ada dievaluasi salahnya di mana. Testing, tracing, atau isolasi," jelas dia.

4. Dinkes Sumsel rutin kirim sampel ke pusat

Waduh, COVID-19 Varian Kappa Sudah Ditemukan di SumselKadinkes Sumsel, Lesty Nurainy (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nurainy, membenarkan kasus varian baru Kappa sudah ditemukan di Sumsel. Menurutnya, varian baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel yang rutin dikirim ke Jakarta.

"Varian Kappa sudah masuk ke Sumsel. Kita kan selalu random kirim sampel COVID-19 ke pusat, dan ternyata ada di antaranya yang terdeteksi virus Kappa ini," jelas dia.

Beberapa indikasi menyebutkan varian Kappa tidak jauh berbeda dengan varian Delta yang memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Hanya saja, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap varian baru ini.

"Namanya virus kalau sudah masuk ke suatu wilayah akan mudah tersebar lewat mobilitas. Virus ini juga sama saja (dengan varian lain), lebih cepat menyebar jika ada yang terpapar virus Kappa ini," tutup dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya