Tewas Ditusuk Teman, Pernikahan Pria di Palembang Ini Kandas  

Korban selalu mengejek tersangka dengan sebutan ustadz

Palembang, IDN Times - Rencana pernikahan pasangan Adi Saputra (20) dan Lina pada 26 Februari 2020 mendatang hanya tinggal cerita. Pasalnya, hidup calon pengantin pria, Adi, berakhir di tangan rekannya, Reksa (23) dengan sebilai pisau. 

Penusukan yang dilakukan pelaku Reksa terhadap Adi tersebut, ternyata akibat emosi dan berujung dendam terhadap korban, akibat kerap di ejek pelaku. 

"Peristiwa pembunuhan itu terjadi Kamis (13/2) kemarin sekitar pukul 17.30 WIB, di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono, Jumat (14/2).

1. Pelaku yang baru keluar dari penjara dan rajin ke masjid, sering diejek korban sebagai ustadz

Tewas Ditusuk Teman, Pernikahan Pria di Palembang Ini Kandas  (Ilustrasi pembunuhan) IDN Times

Nuryono mengungkapkan, peristiwa penusuk itu terjadi akibat pelaku merasa tertekan oleh ejekan yang sering di lontarkan korban. Karena pelaku diejek sebagai ustadz sebab selepas keluar dari penjara sering pergi ke masjid.

"Motif nya pelaku ini sering diejek korban dengan panggilan ustadz. Sehingga dia menusuk korban," ungkap dia.

2. Tersangka sudah peringatkan korban untuk berhenti mengejeknya

Tewas Ditusuk Teman, Pernikahan Pria di Palembang Ini Kandas  Ilustrasi pembunuhan. IDN Times/Mia Amalia

Sementara, pelaku Reksa mengatakan, sudah memperingatkan korban untuk berhenti mengejeknya. Namun perkataannya tidak pernah didengar, dan semakin sering korban mengolok-oloknya.

"Dia mengejek saya dengan kata-kata itu, karena setelah keluar penjara saya tobat dan selalu ke masjid. Saya akui saya dulu nakal, keluar masuk penjara," kata dia dihadapan penyidik.

3. Korban dan tersangka sempat dimediasi

Tewas Ditusuk Teman, Pernikahan Pria di Palembang Ini Kandas  Ilustrasi pembunuhan. IDN Times/ Mia Amalia

akibat sering adu mulut, pelaku lalu mendatangi korban dan melakukan penyiksaan menggunakan senjata tajam (sajam), sehingga korban terluka di bagian lengan. Kejadian penyiksaan itu terjadi dua bulan lalu, sebelum akhirnya permasalahan itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Setelah proses mediasi, keluarga korban meminta uang damai Rp20 juta. Sedangkan kondisi ekonomi tersangka tidak sanggup untuk membayarnya.

"Sampai kejadian kemarin, saya diikuti keluarga dia waktu berangkat ke Masjid. Saya pun akhirnya pulang membawa pisau untuk berjaga. Saya merasa takut kalau tiba-tiba diserang. Setelah itu saya keluar dan melihat korban. Langsung saja saya menusuk korban dari belakang," jelas dia.

Korban yang bersimbah darah pun akhirnya tewas di tempat, sedangkan tersangka langsung pulang dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Peras Warga, Aparat Polsek Tungkal Jaya Muba Ringkus Polisi Gadungan

4. Ayah korban minta pelaku dihukum seberat-beratnya

Tewas Ditusuk Teman, Pernikahan Pria di Palembang Ini Kandas  Ilustrasi Pembunuhan. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara, ayah korban, Syamsul Bahri, sangat kaget mendengar kabar anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Korban mendapat tiga luka tusukan di bagian perut dan dua di lengan. 

"Padahal anak saya mau menikah dua pekan lagi. Calon istrinya bahkan sangat terpukul atas kejadian ini," kata dia.

"Aku minta polisi menghukum dia (pelaku) dengan seberat-beratnya, karena membuat anak saya meninggal," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya