Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla 

Kabut asap mulai ganggu pengendara Jalintim dan Tol Palindra

Ogan Ilir, IDN Times - Kabut asap tebal sempat menutupi Jalan Lintas Timur Sumatra (Jalintim) dan Tol Palembang-Indralaya (Palindra), sehingga mengurangi jarak pandang pengendara yang melintas.

Hal ini merupakan dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Ogan Ilir dalam dua hari terakhir. Api melahap lahan rawa di wilayah Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel).

Ogan Ilir menjadi wilayah dengan luasan lahan paling sering terbakar di Sumsel pada 2021. Tercatat sejak Januari hingga Agustus, kebakaran mengakibatkan sekitar 141,27 hektare (Ha) lahan hangus. Kebakaran ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan kejadian tahun lalu dengan data Januari-Oktober hanya seluas 96,4 ha.

Lahan di wilayah lain yang terbakar seperti Banyuasin tercatat 16,52 ha, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 4,25 ha, Musi Banyuasin (Muba) 9,5 ha, Ogan Komering Ulu (OKU) 2 ha, dan OKU Selatan 0,25 ha. 

"Wilayah Ogan Ilir sulit dipadamkan jika terjadi kebakaran lahan karena wilayahnya sangat luas. Semua lahan tidak semuanya bisa terjangkau oleh darat, karena kemampuan kita terbatas hingga radius beberapa ratus meter. Kebakaran sampai ke lahan bagian dalam," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Rabu (4/8/2021).

1. Lahan tidak produktif jadi masalah Ogan Ilir

Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla lokasi kebakaran di desa Arisan Jaya Ogan Ilir (IDN Times/istimewa)

Kebakaran lahan sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan lintas instansi kemarin petang. Namun dari laporan tim yang memadamkan di lapangan, api kembali muncul tidak jauh dari lokasi yang sebelumnya terbakar di Desa Arisan Jaya.

Beberapa faktor kebakaran lahan di Ogan Ilir diduga terjadi karena ulah manusia. Namun itu semua masih didalami oleh tim Satgas Karhutla OI. Meski bukan gambut, lahan yang terbakar adalah rawa atau lebak yang tidak produktif dan tak dijaga pemiliknya.

"Banyak lahan tidak dipakai. Memang ada unsur manusia akibat kelalaian. Bisa saja karena puntung rokok atau bakar sampah, sehingga api tertiup angin dan melompat ke lahan tidak produktif," ujar dia.

Baca Juga: 5 Helikopter Bolak-Balik Padamkan Karhutla di Sumsel

2. Wilayah gambut status siaga

Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla Karhutla di wilayah Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Potensi kebakaran hutan dan lahan tidak hanya terjadi di Ogan Ilir. Beberapa daerah lain seperti Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, dan Muba yang memiliki lahan gambut luas juga berpotensi terbakar.

Pada Agustus dan September 2021 diprediksi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi puncak kemarau. Akibatnya, potensi hujan akan mengecil sehingga lahan-lahan seperti gambut akan mudah terbakar jika mengalami kerusakan ataupun kekeringan.

"Potensi karhutla di kemarau meningkat karena lahan kita kering. Air di beberapa wilayah gambut pun mulai berkurang sekitar 50 sentimeter hingga empat meter," ujar dia.

Untuk mewaspadai karhutla, Pemprov Sumsel meminta tambahan helikopter waterbombing (WB) ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak empat unit. Sumsel baru mengoperasikan tujuh helikopter, dua helikopter patroli dan lima WB dengan kapasitas angkut air mencapai 4.000-5.000 liter air dalam satu kali penerbangan.

"Kalau potensi karhutla semakin meningkat, peminjaman helikopter akan semakin cepat," ujar dia.

3. Angin sebabkan karhutla sulit dipadamkan

Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla Ilustrasi Water Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Pencegahan Karhutla Manggala Agni Daops Sumatra XIV Ogan Ilir dan Banyuasin, Ujang Sultan mengatakan, potensi karhutla di wilayah Ogan Ilir meningkat akibat banyak bahan bakar karhutla yang melimpah seperti purun, rumput, dan pakisan. Tak sampai di sana, arah angin juga berpotensi membuat kebakaran meluas.

"Kendala kita saat ini ada di angin, di mana angin sangat cepat berubah," beber Ujang.

Baca Juga: Manfaatkan Purun, Cara Warga Pedamaran Cegah Karhutla di Lahan Gambut

4. Manggala Agni masih menghitung luas lahan yang terbakar

Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dirinya belum mengetahui berapa luasan lahan yang terbakar saat ini. Sebab timnya masih berkoordinasi melakukan pemetaan jumlah lahan yang terbakar.

"Sejauh ini masih aman, air juga masih mudah didapat, dan kebakaran sejauh ini cukup terkendali," tutup dia.

Baca Juga: Mulai Alami Kekeringan, OKI dan OI Siaga Karhutla 2021

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya