Sumsel Perpanjang Siaga Darurat Karhutla Sampai 30 November 2020

KLHK masih temukan firespot dalam dua hari terakhir

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, memperpanjang status Siaga Darurat Bencana Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga 30 November mendatang. Deru menerbitkan keputusan Gubernur Sumsel nomor 573/KPTS/BPBD-SS/2020 per tanggal 19 Oktober 2020.

"Status siaga tersebut seharusnya berakhir 31 Oktober, namun diperpanjang sebulan, sebagai upaya antisipasi karena Sumsel masih transisi dari musim kemarau ke hujan," ungkap Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Rabu (21/10/2020).

1. Lahan gambut sudah banyak yang basah

Sumsel Perpanjang Siaga Darurat Karhutla Sampai 30 November 2020Water Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ansori menjelaskan, status siaga darurat itu merupakan tindak lanjut dari surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebelumnya, KLHK melihat hujan belum merata sehingga di beberapa daerah, sehingga ada kemungkinan terjadi kekeringan yang bisa memicu karhutla.

"Untuk tingkat kerawanan terjadi karhutla saat ini sudah rendah, hujan pun meluas sehingga lahan gambut sudah banyak yang basah," jelas dia.

Baca Juga: Intensitas Hujan Meningkat, Sumsel Waspadai Dataran Rendah dan Tinggi

2. Jumlah kasus karhutla menurun 50 persen pada 2020

Sumsel Perpanjang Siaga Darurat Karhutla Sampai 30 November 2020Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sejak Januari hingga Oktober 2020, BPBD Sumsel mencatat ada penurunan jumlah hotspot dan lahan terbakar hingga 50 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini, hanya terdapat 1.124 kejadian bencana dengan luas lahan yang terbakar mencapai 265,4 hektare (Ha).

Banyuasin menjadi wilayah dengan lahan terbakar terbesar tahun 2020 hingga mencapai 101,68 ha. Disusul Ogan Ilir 96,4 ha, Muara Enim 5 ha, PALI 7 ha, Musi Banyuasin 2 ha, Ogan Komering Ilir 38,9 ha, OKU Timur 5,25 ha, Musi Rawas 4,22 ha, dan Palembang 5 ha.

"Tim masih standby di lapangan baik darat dan udara," jelas dia.

Baca Juga: Pemkot Imbau Warga Palembang Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

3. KLHK temukan hotspot baru

Sumsel Perpanjang Siaga Darurat Karhutla Sampai 30 November 2020Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Krisnanto menjelaskan, kondisi rawa gambut di Sumsel sampai pertengahan Oktober masih terbilang rawan. Tim yang setiap hari memantau masih menemukan spot kebakaran.

"Memang cenderung menurun, tapi kita perlu waspada karena dua hari ini mulai ada hotspot. Kejadian di wilayah OKI perlu kita waspadai," jelas Ferdian.

Berkaca dari tahun 2019 saat terjadi kekeringan dan kebakaran besar di Sumsel, KLHK mengambil sikap untuk tetap waspada. Menurutnya, kebakaran tahun lalu masih terjadi meski di musim hujan.

"Kita waspada sampai awal tahun 2021. Sebab kebakaran justru terjadi pada November di 2019 sampai Januari 2020. Kejadian itu menjadi pembelajaran berharga, agar kita bisa mempertahankan Sumsel bebas dari kebakaran serta kabut asap," tutur dia.

4. Manggala Agni terus sosialisasikan cegah karhutla

Sumsel Perpanjang Siaga Darurat Karhutla Sampai 30 November 2020Proses pemadaman api oleh tim BPBD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tim Manggala Agni di bawah KLHK masih terus berpatroli keliling. Mereka ditugaskan memantau titik hotspot dan firespot dengan fokus di wilayah OKI dan OI. Meski tingkat kerawanan menurun, pihaknya memanfaatkannya untuk melakukan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat.

"Kita tetap membangun komunikasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan," tutup dia.

Baca Juga: Polda Sumsel Amankan 22 Orang Terkait Karhutla Selama Juli-Agustus

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya