Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumsel Bakal Punya Perkebunan Tebu Terintegrasi Seluas 8.300 Hektar

Ilustrasi petani panen tebu (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Kecamatan Jirak Jaya dan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)m ditunjuk sebagai wilayah perkebunan tebu terintegrasi. Lahan seluas 8.300 hektare (Ha) disiapkan untuk pengolahan turunan tebu seperti gula kristal, etanol, dan biodiesel.

"Pembangunan kawasan perkebunan tebu terintegrasi ini dilakukan karena pemerintah sedang menggalakan swasembada gula rumah tangga pada 2024," ungkap Ketua Tim Tenaga Ahli Penyusunan Peta Peluang Investasi dari Sucofindo, Edi Wiraguna, Rabu (24/8/2022).

1. Indonesia impor produk turunan gula

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Edi menjelaskan, produk turunan tebu masih sangat luas. Dari produksi gula, kebutuhan domestik mencapai 6 juta ton, seperti gula rafinasi dan gula kristal. Sedangkan produksi gula secara nasional baru sekitar 5 juta ton.

"Untuk memenuhi kebutuhan domestik itu, kita masih impor sisanya dari negara lain," jelas dia.

2. Muba paling siap lahan

Ilustrasi gula pasir (rodalewellness.com)

Menurutnya, Muba dipilih karena paling siap lahan sesuai kebutuhan. Selain itu, lahan perkebunan di Pulau Jawa dan Lampung sudah penuh. Ditambah lahan bekas konsesi tidak lagi memperpanjang izin usahanya.

Luas lahan yang dibutuhkan pun dinilai melebihi syarat pembuatan pabrik pengolahan tebu dan turunan. Syarat penting lain yang juga dinilai adalah kondisi curah hujan yang mencapai 1.000-2.000 milimeter per tahun, dengan intensitas penyinaran sekitar 10-12 jam per hari.

"Lahan yang ada memenuhi syarat clean and clear. Jadi jangan sampai ada tumpang tindih lahan yang bisa mengganggu proses investasi," beber dia.

3. Pembangunan tebu terintegrasi menyerap banyak pekerja

Ilustrasi tanaman tebu yang menyimpan cadangan makanan di batang (pixabay.com/joaolimafotografias)

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumsel, Yudha Husni, menyebut menilai rencana investasi di Sumsel akan berpengaruh pada daerah. Jumlah investasi mencapai Rp6,4 triliun untuk pembangunan perkebunan tebu dan industri gula.

Sumsel menjadi daerah penghasil gula terbesar ke empat setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Perkebunan tebu di Sumsel saat mencapai 38.344 ha dengan produksi turunan gula mencapai 89.802 ton.

"Harapannya 60 persen tenaga kerja di industri ini adalah warga lokal dengan menyerap hingga 4.500 tenaga kerja," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us