Sumsel Bakal Hujan Lebat dan Petir, Warga Diimbau Waspada

Nelayan diminta waspada karena air laut diprakirakan naik

Palembang, IDN Times - Stasiun Klimatologis Kelas I Palembang mengimbau nelayan di Sumatra Selatan (Sumsel) dan masyarakat berhati-hati dalam tiga hari ke depan. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang, memprakirakan cuaca dalam kondisi waspada, yakni terdapat potensi hujan sedang-lebat disertai petir dengan angin kencang.

"Sumsel masuk skala waspada, di mana diprakirakan terjadi dalam tiga hari ke depan," ungkap kepala Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Wandayantolis, Senin (13/9/2021).

1. Gelombang air laut bisa mencapai 1,25 meter

Sumsel Bakal Hujan Lebat dan Petir, Warga Diimbau WaspadaNelayan di kawasan Selat Bangka (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Wanda, perubahan cuaca dapat berubah-ubah dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini dipengaruhi periode transisi dari kemarau ke musim hujan. Namun secara keseluruhan, pihaknya memprakirakan September hingga Oktober mendatang merupakan periode awal musim hujan Sumsel.

BMKG telah memetakan potensi angin dalam beberapa hari ke depan. Angin akan berhembus dari Timur ke Selatan dengan kecepatan 05-30 kilometer per jam. Lalu dari Timur ke Barat Daya berhembus sekitar 05-28 kilometer per jam.

Sedangkan untuk prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa dan Selat Bangka bagian Selatan mencapai sekitar 0,5-1,25 meter, lalu selat Bangka bagian utara mencapai 0,1-0,5 meter.

"Untuk sektor perairan khususnya bagi nelayan saat periode transisi, pola angin dapat berubah-ubah sewaktu-waktu," ungkap dia.

Baca Juga: Masuk Peralihan Musim Hujan, Sumsel Masih Dibayangi Karhutla

2. Puncak musim hujan mulai Februari-Maret 2022

Sumsel Bakal Hujan Lebat dan Petir, Warga Diimbau WaspadaIlustrasi Suasana Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Wanda memprakirakan, puncak musim hujan di Sumsel akan terjadi pada Februari hingga Maret 2022 mendatang. Pihaknya meminta pemda di 17 kabupaten dan kota bersiap mengantisipasi bencana Hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Pihaknya mencatat, musim hujan di Sumsel akan terjadi lebih cepat dari umumnya, atau lebih cepat satu dasarian. Wilayah Sumsel bagian barat sudah memasuki musim dengan intensitas 50-60 milimeter per dasarian, sedangkan bagian Timur hujan belum merata terjadi.

"Masih ada wilayah yang belum memasuki musim hujan. Dengan kata lain masih ada daerah yang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga tujuh hari berturut-turut. Sebagian besar wilayah masih dalam masa transisi," beber dia.

Baca Juga: Sumsel Diguyur Hujan Saat Kemarau, Ini Penyebab Ilmiahnya

3. Mitigasi bencana perlu dipetakan

Sumsel Bakal Hujan Lebat dan Petir, Warga Diimbau WaspadaIlustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat masa transisi, ada kecenderungan cuaca ekstrem terjadi seperti hujan deras, angin kencang atau puting beliung. Fenomena cuaca ekstrem ini akan mulai berkurang ketika sudah masuk musim hujan, di mana suatu wilayah dikatakan masuk musim hujan ketika hujan terjadi dalam tiga dasarian berturut-turut.

Saat puncak musim hujan yang diprakirakan terjadi mulai Februari-Maret 2022 mendatang, intensitas hujan di Sumsel akan menyentuh 200-400 milimeter per dasarian.

"Apabila pembagian hujan lebih merata dampaknya tentu lebih ringan dibandingkan akumulasi curah hujan yang terpusat hanya dalam beberapa hari saja. Kita harap prakiraan ini dapat menjadi langkah awal dalam mitigasi bencana," tutup dia.

Baca Juga: Hujan Beberapa Hari Terakhir di Sumsel Dipicu Modifikasi Cuaca

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya