Stimulasi KEK TAA, Pemprov Sumsel Fokus ke Pelabuhan Tanjung Carat

Tapi Pemprov Sumsek masih cari investor pelabuhan

Palembang, IDN Times - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) masih jalan di tempat. Sejak dicanangkan 2014 lalu untuk menjadi kawasan terpadu, mangkraknya pengembangan KEK TAA terkendala di perizinan.

Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru mengatakan, KEK TAA akan dikerjakan kembali paling cepat 2021 mendatang. Dari kesepakatan antara Provinsi Sumsel, Kabupaten Banyuasin, PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) dan PT Tri Patria, pembangunan kawasan KEK akan dimulai di pelabuhan Tanjung Carat.

"KEK ini diharapkan dari 2014 namun sampai hari ini belum ada kejelasan. Harapan saya dengan status menjadi KEK, ada percepatan pembangunan terutama kawasan pelabuhan Tanjung Carat," ungkap Herman Deru, Selasa (29/9/2020).

1. Pelabuhan dan kawasan KEK akan mendatangkan investor

Stimulasi KEK TAA, Pemprov Sumsel Fokus ke Pelabuhan Tanjung CaratKawasan KEK TAA (IDN Times/Kek.go.id)

Deru menilai, prioritas utama pelabuhan untuk menunjang KEK dapat memancing investor lebih dekat lagi. Dirinya bahkan memastikan, status kawasan KEK dan pelabuhan tersebut ini sudah clear secara administrasi.

Bahkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRW) Pemkab sudah sepakat menjadikan kawasan tersebut menjadi wilayah Industri.

"Pembangunan pelabuhan dapat menjadi gula-gula bagi investor untuk datang dan memancing ekspor dan impor," jelas dia.

Baca Juga: Sumsel-Babel Sepakati Bahtra Sriwijaya, Hubungkan Selat Bangka 15 KM

2. Pelabuhan harus diselesaikan lebih dulu

Stimulasi KEK TAA, Pemprov Sumsel Fokus ke Pelabuhan Tanjung CaratGubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebelumnya Pemprov Sumsel telah merevisi rencana pembangunan yang menggunakan lahan pemerintah seluas 2.030 Hektare (Ha) ke lahan milik PT Tri Patria seluas 2.237 Ha.

Perpindahan kawasan dari lokasi KEK yang lama milik pemerintah provinsi ke lahan kawasan ekonomi khusus yang baru milik PT Tri Patria terpaut 10 kilometer. Sedangkan untuk Pelabuhan Tanjung Carat, nantinya akan berada di kawasan bibir pantai yang berdekatan dengan lahan PT Tri Patria.

"Kita fokus pelabuhan dulu baru KEK, jangan dibalik. Pembangun nanti bisa lewat Proyek Strategis Nasional (PSN) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMND) maupun swasta," jelas dia.

Sedangkan untuk kawasan KEK, rencananya akan dimulai pengerjaannya di atas lahan PT Tri Patria milik Menteri Pertahanan Republik Indonesia 2014-2019, Ryamizad Riacudu.

3. Pembangunan Pelabuhan diminta diutamakan

Stimulasi KEK TAA, Pemprov Sumsel Fokus ke Pelabuhan Tanjung CaratMaster Plan kawasan KEK TAA (IDN Times/KEK.go.id)

Direktur Utama PT SMS, Sarimuda mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mencari investor yang akan membangun pelabuhan Tanjung Carat. Pihaknya sudah mulai menjajaki kerja sama bagi pihak-pihak yang ingin membangun pelabuhan sebagai tempat kapal-kapal besar berlabuh.

Pemprov Sumsel mengharapkan kawasan pelabuhan menjadi gerbang ekspor pangan di Indonesia. Mengingat lokasinya tak jauh dengan laut, sehingga dinilai sangat tepat dan strategis.

"Intinya Gubernur ingin tahun 2021 mendatang pembangunan KEK dan Pelabuhan Tanjung Carat sudah dimulai. Pemprov meminta pembangunan pelabuhan diutamakan," jelas dia.

4. PT SMS belum tahu berapa budget yang akan dikeluarkan

Stimulasi KEK TAA, Pemprov Sumsel Fokus ke Pelabuhan Tanjung CaratDirektur Utama PT SMS, Sarimuda (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sarimuda menuturkan, kedalaman laut di Tanjung Carat nanti akan mencapai 19 hingga 21 kilometer. Ia menyebut kedalaman itu masuk kategori sebagai pelabuhan laut dalam.

"Lokasi pelabuhan tidak ada perubahan, tetap di Tanjung Carat. Kendalanya cuma uang saja, belum tahu berapa budget yang dibutuhkan, jadi harus dihitung dahulu," tutup dia.

Baca Juga: Bongkar Muat di Pelabuhan IPC Palembang Menurun Sejak Pandemik

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya