Sejak Pandemi COVID-19, Kualitas Udara Kota Palembang Semakin Membaik

Kadar SO2, CO dan HC di Palembang berkurang

Palembang, IDN Times - Berbagai perusahaan dan kantor pemerintahan telah meliburkan karyawannya hampir dua pekan. Hal itu sejalan dengan kebijakan meliburkan siswa sekolah, setelah instruksi Presiden Joko Widodo, untuk beraktivitas di rumah saja. 

Hasilnya, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Palembang menunjukkan seluruh indikator pengukuran kualitas udara di bawah baku mutu. Di mana kualitas udara berwarna hijau atau parameter pengukuran baik selama wabah Corona (COVID-19) terjadi di Palembang.

"Selama berapa pekan kualitas udara di Kota Palembang menunjukkan kadar pencemaran udara turun jauh sekali," ujar Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP), Reza Wahya, saat di konfirmasi IDN Times, Selasa (7/4).

1. Minim kendaraan membuat kualitas udara Sumsel membaik

Sejak Pandemi COVID-19, Kualitas Udara Kota Palembang Semakin MembaikTaman Jeramba Karang Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dalam dua pekan terakhir terlihat aktivitas di Kota Palembang berkurang drastis. Transportasi umum, kendaraan pribadi, mulai terlihat sepi di jalanan. Berbagai mall, hingga deretan pertokoan sepi pembeli. Tidak sedikit yang ikut memilih tutup karena orang-orang memilih tidak keluar rumah.

"Dari data kita hingga pekan ketiga bulan Maret, kualitas udara cenderung sangat baik. Terutama zat pengotor dari kendaraan bermotor seperti SO2 dan CO ikut berkurang," ujar dia.

Baca Juga: Warga Miskin Palembang Diprediksi Meningkat, Pemkot Wacanakan Hal Ini

2. Kualitas udara Palembang semakin baik semenjak COVID-19

Sejak Pandemi COVID-19, Kualitas Udara Kota Palembang Semakin MembaikSituasi di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agusti)

Dirinya membandingkan data pada tanggal 1 Maret sebelum kebijakan bekerja di rumah diberlakukan, kualitas udara di Kota Palembang menunjukkan karbon monoksida (CO) di kisaran angka 14,21 dan Hidro Carbon (HC) di kisaran angka 15,4. Menurutnya kadar itu saja sudah menunjukkan ISPU di bawah 50. Dengan adanya kebijakan aktivitas di rumah maka pada tanggal 20 Maret CO Palembang mencapai angka 0 dan HC di angka 2,4.

"Kalau SO2 sangat kecil kadarnya, kalau CO hanya ada dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang dengan nilai masih di bawah 40 (kategori baik). Kondisi udara juga terpantau sangat baik di atas jam 12. Angka SO dan CO cenderung tidak terindikasi atau nilainya sangat kecil," jelas dia.

3. Meski udara bersih gubernur imbau tetap gunakan masker

Sejak Pandemi COVID-19, Kualitas Udara Kota Palembang Semakin MembaikPenyerahan secara simbolis APD dan Rapid tes (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru terus mengingatkan warganya untuk tetap meningkatkan kewaspadaan serta disiplin menjaga jarak. Tak hanya itu Ia juga meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker kain dalam saat menjalankan aktivitas keluar rumah.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumsel agar menggunakan masker saat di luar rumah. Masker jenis apapun, baik masker kain, masker medis/bedah ataupun masker N95. Ini sebagai upaya agar bisa minimalisir pencegahan virus Corona di wilayah kita," tutup dia.

Baca Juga: Tidak Ada Penambahan PDP, Palembang Wilayah Rawan Zona Merah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya