Satu Positif Corona, Gubernur Tak Bisa Tentukan Sumsel Masuk Zona Apa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru menyatakan, pasien dalam pemeriksaan (PDP) yang meninggal dengan status positif corona, sebelumnya sempat bepergian ke wilayah yang terjangkit bawah Covid-19.
Pasien laki-laki berusia 54 tahun itu, sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang pada 19 Maret 2020.
"Secara resmi, saya tegaskan Sumsel baru satu yang resmi terpapar Covid-19. Status sudah dinaikkan menjadi tanggap darurat. Kita juga akan menggunakan kewenangan berdasarkan Inpres nomor 4 tahun 2020 untuk alokasi anggaran Rp100 M untuk antisipasi ini," ujar dia, saat konferensi pers di Griya Agung, Selasa (24/3).
1. Pasien yang meninggal merupakan PDP dari Palembang
Herman Deru mengungkapkan, data satu pasien positif corona di Sumsel itu setelah pihaknya menerima dari gugus tugas nasional, bahwa satu pasien positif tersebut merupakan salah satu dari dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal, Senin (23/3) kemarin.
"Informasi dari spesimen yang kita kirim ternyata ada satu saudara kita positif corona, itu dari enam spesimen yang dikirim. Kemungkinan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal," ungkap dia.
2. Pemda tidak berwenang keluarkan zona berbahaya
Dari data yang disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo, jelas Herman Deru, sudah ada 189 negara terjangkit wabah virus Corona. Sedangkan untuk di Indonesia sudah ada 24 provinsi yang positif terpapar.
"Kita tidak bisa menentukan masuk zona apa, karena yang menentukan adalah pemerintah pusat, apakah masuk wilayah zona merah, kuning," jelas dia.
Baca Juga: Gubernur Naikkan Status Sumsel Siaga Corona, Pemprov Siapkan Rp100 M
3. Satu sampel PDP yang meninggal belum keluar
Sejauh ini, urai Herman Deru, perlakuan terhadap pasien PDP yang meninggal, jenazahnya diurus sesuai dengan SOP pasien positif. Untuk keluarga dan orang-orang yang pernah berhubungan dengan pasien positif juga dilakukan pemantauan.
"Keluarga, dan mereka yang bersentuhan masuk dalam ODP," kata dia.
Kemudian untuk satu pasien PDP yang meninggal, dan empat pasien lain yang masih di rawat di Isolasi RSUP MH Palembang masih menunggu hasilnya dari pusat.
"Sudah kita antisipasi, sampai sekarang belum keluar hasil pasien lainnya," tandas dia.