RSJ Palembang Mulai Tampung Anak yang Kecanduan Gadget dan Film Porno
Tiga orang anak di rawat jalan di RSJ Ernaldi Bahar Palembang akibat kecanduan game dan film porno(IDN Times/Rangga Erfizal)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ternyata sudah ada pelajar SMP yang harus dirawat di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang, lantaran kecanduan gadget dan film porno.
Bahkan ada yang sudah hampir satu tahun menjalani terapi rumah sakit jiwa tersebut.
Saat ini pihak rumah sakit masih melakukan terapi terhadap tiga remaja tersebut, untuk mengurangi rasa keterbutuhan mereka terhadap gadget.
"Ada tiga orang yang kecanduan, mereka sudah kita dampingi. Satu memang sudah hampir satu tahun, dua orang beberapa pekan ini kita periksa," jelas Kepala Instalasi Humas dan Layanan Pengaduan RS Ernaldi Bahar Palembang, Iwan, Selasa (29/10).
1. Ada perubahan sikap pada anak yang sudah kecanduan gadget
Ilustrasi seseorang yang kecanduan film porno dan gadget (IDN Times/Rangga Erfizal)Iwan mengungkapkan, ketiga pasien tersebut dibawa oleh orangtua mereka ke rumah sakit dengan harapan dapat sembuh dari kecanduan. Dari pengakuan orangtua pasien, ada perubahan sikap terhadap anaknya sejak tak bisa lepas dari gadget. Tiga pasien itu memiliki kesamaan, seperti tidak mau bersekolah, mudah emosi, tidak mau makan dan mencuri untuk membeli kuota internet.
"Pemeriksaan awal dinyatakan benar, mengalami gangguan perilaku akibat gadget. Mereka hanya rawat jalan dan di terapi oleh lima psikolog kita," ungkap dia.
2. Masih banyak anak-anak yang kecanduan dan belum diketahui orangtua
source_nameIwan menduga, masih banyak anak-anak yang mengalami ketergantungan terhadap gadget dan film porno. Hanya saja, orang tuanya tidak membawa anak-anak tersebut ke rumah sakit. Jika kecanduan tersebut tidak ditangani dengan benar, dikhawatirkan anak-anak itu mengalami ketergantungan lebih dalam lagi.
"Kasus ini sebenarnya fenomena gunung es, saya kira masih banyak anak-anak seperti itu. Disinilah peran orangtua, untuk mengatur penggunaan gadget, kebiasaan buruk anak harus dikontrol," kata dia.
3. Masih banyak yang menilai berobat ke Rumah Sakit Jiwa akan mendapat citra buruk
Feeling Fly, Fine AwayMenurut Iwan, sejauh ini memang banyak orangtua yang enggan membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar, karena takut ada stigma buruk pada anaknya, jika mendapatkan perawatan terapi di sini. Pemahaman itu sebenarnya yang ingin disampaikan kepada para orangtua agar tidak takut konsultasi di RSJ.
"Jangan takut datang ke rumah sakit jiwa, kami tidak layani orang-orang gila saja, tetapi kelainan perilaku juga bisa diterima. Ini yang harus diluruskan," tandas dia.
Baca Juga: Anak Kecil yang Kecanduan Gadget Berpotensi Mengalami Ganguan Jiwa
